jpnn.com - JEMBER – Luapan air sungai yang menimbulkan genangan di beberapa wilayah di Jember mengancam tanaman petani. Di Desa Tegalwangi, Umbulsari, dan Desa Karangduren, Balung, Jember, Jawa Timur, puluhan hektare tanaman tembakau dipastikan gagal panen karena terlalu sering kebanjiran. Kondisi itu membuat petani tembakau rugi hingga puluhan juta.
Menurut Salehuddin, seorang petani tembakau di Desa Karangduren, hujan lebat pada Senin malam (1/12) membuat puluhan hektare tembakau terendam banjir. Akibatnya, para petani terpaksa menebang tembakau karena dipastikan tidak bisa dipanen.
BACA JUGA: Slank dan JKT48 Bakal Tampil di BCA Night Indonesia WOW Concert
’’Terlalu sering kena hujan saja sudah membuat daun tembakau rusak karena kekuningan. Apalagi terendam banjir seperti saat ini. Sudah dipastikan tidak bisa dipanen,’’ jelasnya.
Dia mengungkapkan, di Desa Tegalwangi sekitar 12 hektare lahan tembakau terendam banjir. Di Desa Karangduren, 15 hektare lahan tembakau juga tenggelam oleh banjir. Dia menyebut, banjir yang merendam tembakau para petani tersebut disebabkan luapan sungai yang tidak bisa menampung curah hujan. ’’Sungainya pun tidak dilengkapi plengsengan. Jadi, tidak ada penahan sehingga meluap ke lahan tembakau,’’ tuturnya.
BACA JUGA: Rini Haruskan BUMN Gula Giat Diversifikasi Usaha
Dia menyatakan, hujan yang terus mengguyur memicu genangan air yang lebih parah di lahan milik petani di perbatasan Umbulsari dan Balung tersebut. Bahkan, bukan hanya tembakau yang terendam air, tanaman lain seperti jagung juga kebanjiran. ’’Untungnya, jagungnya tidak rusak karena sudah siap dipanen. Seandainya jagungnya masih kecil, mungkin hasil panen juga akan rusak,’’ terangnya. (jon/wah/JPNN/c23/dwi)
BACA JUGA: KNPK: Aturan Sudah Memberatkan Petani Tembakau
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cabai Rawit Tembus Rp 75 Ribu
Redaktur : Tim Redaksi