jpnn.com - GORONTALO- Para petani di Gorontalo mulai melirik budidaya buah naga untuk memaksimalkan penghasilan. Daerah Taluditi dan Randangan Kabupaten Pohuwato, kini menjadi sentra agrobisnis buah naga sebagai, komoditi alternatif yang keuntungannya bisa melampaui komditi pertanian lainnya.
Bahkan, beberapa petani di daerah, Banuroja, Randangan, Gorontalo, sudah mulai mengalihkan kebunnya yang dulu ditanami jagung kini ditanami buah naga.
BACA JUGA: Selain Aksi Tutup Jalan, Warga Juga Serang Mapolres Ternate
"keuntungan yang ditawarkan sangat menggiurkan. bahkan ada petani di Banuroja yang untungnya Rp 20 juta per bulan, hanya dengan memanfaatkan lahan kurang dari setengah hektar," kata para petani kepada Radar Gorontalo (grup JPNN).
Dari penuturan petani yang sudah berhasil membudidayakan tanaman ini mengatakan, pada dasarnya Buah naga dapat berkembang dengan kondisi tanah dan ketinggian lokasi apapun, namun tumbuhan ini cukup rakus akan unsur hara, sehingga apabila tanah mengandung pupuk yang bagus, maka pertumbuhannya akan baik.
BACA JUGA: Maut! Tukang Parkir Bisa Kantongi Rp 13 Juta Sebulan
Dalam waktu 1 tahun, pohon buah naga dapat mencapai ketinggian 3 meter lebih. Karena tanamanya mudah diurus, dan buahnya bernilai ekonomi, kini sudah banyak petani jagung yang beralih ke buah naga.
Berbeda dengan tanaman lainnya, tanaman ini justru hampir tak dipengaruhi oleh serangan hama dan musim. Hanya saja, ada perbedaan jumlah buah ketika musim hujan dan musim panas.
BACA JUGA: Dua Oknum Polisi Dituntut 10 Bulan
Pada musim hujan buahnya lebih banyak dibandingkan dengan musim kemarau. Namun, hal itu masih bisa diatasi dengan rajin-rajin menyiramnya saat pagi dan sore hari dan perawatan lainnya seperti pemangkasan cabang-cabang tanaman yang sudah terlalu memanjang ke tanah. Pemangkasan itu dilakukan untuk lebih memperbanyak produksi buah naganya. (radargorontalo/dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Weww.. Transaksi Narkoba Kok di Bandara, Ya Gitu Deh
Redaktur : Tim Redaksi