Terik, Mendung, Hujan, Lantas Panas Lagi, Begini Penjelasannya

Kamis, 25 Mei 2017 – 07:59 WIB
Musim pancaroba. Foto: Gusti Ambri/JPG/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Akhir-akhir ini kondisi cuaca di sebagian wilayah Jakarta sangat cepat berubah. Siang hari begitu terik, lalu mendung, hujan sekejab, dan kembali panas.

Daerah lain seperti Malang bahkan terjadi kenaikan suhu, meski tak ekstrem.

BACA JUGA: BMKG Kenalkan Pengamatan Cuaca Berbasis Pesawat

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya menuturkan, fenomena perubahan yang sangat cepat ini merupakan ciri khas dari pancaroba.

Selain itu, ditandai pula dengan angin kencang yang kerap terjadi. Kondisi ini akan stabil saat musim kemarau nanti.

BACA JUGA: Madina Kembali Diguncang Gempa 4,6 SR, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami

"Kalau perbedaan suhu tidak signifikan jika dilihat rata-rata tahunannya. Tapi mungkin, perbedaan yang 1 derajat celcius yang begitu tiba-tiba itu dirasakan sangat dingin oleh masyarakat," jelasnya saat dihubungi, kemarin (24/5).

Andi menjelaskan, kondisi ini hampir sama dengan pancaroba tahun sebelumnya yang kerap dipengaruhi fenomena di tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, fenomena ini dikaitkan dengan El Nino 2015.

BACA JUGA: Perubahan Iklim Jadi Tantangan BMKG

Sementara saat ini, basahnya tahun 2016 membawa dampak pada kondisi transisi dari musim hujan ke kemarau. Hal ini mengakibatkan sebagian besar daerah mengalami keterlambatan awal musim kemarau.

Dari data BMKG, 157 zona musim atau 45, 9 persen daerah mengalami awal musim kemarau yang mundur jika dibandingkan dengan rata-ratanya selama 30 tahun. Sedangkan, 120 zona musim (35, 1 persen) sama dengan rata-rata dan 65 lainnya (19 persen) maju.

"Indonesia kan terdiri dari 342 zona musim. Pada Juni ini diprakirakan sudah lebih dari 50 persen wilayah Indonesia sudah memasuki awal musim kemarau," ungkapnya.

Pada musim kemarau nanti, Andi memprediksi kondisi suhu udara tidak akan sekering tahun 2015. Akan sedikit basah. Hujan masih akan terjadi di sejumlah daerah tapi dalam intensitas kecil. "Tidak sebasah 2016," katanya.

Kondisi cuaca sepanjang tahun 2017 sendiri diperkirakan normal dibandingkan dengan tahun 2015 dan 2016.

Namun, faktor perubahan iklim dan keberagaman tingkat kerentanan masing-masing wilayah akan turut mempengaruhi nanti. (mia)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Parah! Dua Jam Diguyur Hujan, 100 KK Terendam Banjir


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Cuaca   BMKG   Hujan  

Terpopuler