jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menerima audiensi Wadah Silaturahmi Madrasah Tsanawiyah Swasta (Wasilah) Jakarta Selatan dan menyoroti khususnya kesejahteraan guru madrasah yang belum mengalami peningkatan signifikan.
HNW yang akrab disapa itu menyebutkan di antara aspirasi para guru madrasah adalah mayoritas mereka bukan PNS dan belum mendapatkan sertifikasi yang kuotanya sangat terbatas setiap tahunnya.
BACA JUGA: DPR Percepat Konsultasi & Menyetujui PKPU Pilkada Sesuai Putusan MK, HNW Beri Apresiasi
“Menteri dan kebijakan pendidikan silih berganti, namun guru madrasah masih harus menanti giliran sertifikasi yang tak kunjung hadir," kata HNW usai menerima audiensi Wasilah di Gedung GBHN MPR, Selasa (26/11).
Karena itu, lanjut HNW, dalam suasana peringatan Hari Guru Nasional tahun ini yang bertepatan dengan pergantian pemerintahan nasional dan daerah dijadikan momentum bagi pemerintah untuk menguatkan keberpihakan bagi para guru.
BACA JUGA: Siti Fauziah Sampaikan Bukti MPR Telah Jadikan UUD 1945 sebagai Konstitusi yang Hidup
"Khususnya guru madrasah,” imbuh HNW.
Selain dari Wasilah, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia secara terbuka juga menyoroti guru madrasah yang seolah hanya menjadi kelompok pinggiran dalam percaturan kebijakan guru.
BACA JUGA: JDF & Ketua MPR RI Sepakat Terus Mendukung Kemerdekaan Palestina
Bahkan kesejahteraannya berada di kasta terendah dalam rekan seprofesi.
HNW menjelaskan berdasarkan data EMIS Kementerian Agama, per tahun 2024 ini terdapat 981.296 guru yang tercatat oleh Kemenag dari jenjang RA hingga Madrasah Aliyah.
Dari jumlah itu, yang sudah sertifikasi hanya 239.836 guru (24,4 persen).
Sisanya sebanyak 741.460 guru kemungkinan besar belum mendapatkan sertifikasi, di mana jumlah ini lebih banyak dari yang diadvokasi JPPI sebanyak 484.737 guru belum sertifikasi.
“Data di atas real-time bisa dilihat di EMIS Kemenag, meskipun terkait data sertifikasinya masih belum sinkron tetapi intinya mayoritas guru madrasah hari ini memang belum mendapatkan sertifikasi maupun status kepegawaian tetap seperti PNS atau PPPK,” bebernya.
Anggota DPR Fraksi PKS ini menyampaikan berdasarkan temuan berbagai Rapat Kerja Komisi VIII DPR dengan Kementerian Agama (Kemenag), kuota sertifikasi guru madrasah tiap tahunnya hanya 9 ribuan orang.
Dampaknya timbul antrean puluhan tahun sehingga banyak guru madrasah yang pensiun tanpa memperoleh sertifikasi.
Sebagai salah satu solusi, HNW sudah mengusulkan agar guru madrasah bisa masuk skema 1 juta guru PPPK yang gencar diselenggarakan sejak 2022.
Namun, guru madrasah ternyata juga tidak diprioritaskan dengan hanya mendapatkan 9.459 untuk formasi PPPK 2022.
Sementara di rekrutmen tahun ini hanya dapat diajukan 19.437 formasi PPPK untuk guru madrasah.
"Selain soal keberpihakan pada guru madrasah, secara umum ketimpangan anggaran antara pendidikan umum dengan pendidikan keagamaan adalah isu besar yang terus saya soroti dan advokasi," tegasnya.
Langkah tersebut dilakukan HNW agar bisa tercapai tujuan pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia sesuai amanat Pasal 31 Ayat (3) UUD 1945.
Khusus di Jakarta, HNW yang juga menjabat Wakil Ketua Majelis Syura PKS ini telah menginstruksikan kadernya yang bertugas sebagai Ketua DPRD DKI untuk mengawal realisasi sekolah swasta gratis yang anggarannya sudah disepakati di DPRD.
Dirinya mendorong agar perkumpulan madrasah swasta seperti Wasilah turut berpartisipasi aktif dalam program tersebut, apalagi banyak madrasah swasta yang memang menerima murid dari keluarga kurang mampu sebagai sasaran program sekolah gratis.
“Tentu aspirasi madrasah terkait peningkatan kesejahteraan dan pengembangan fasilitas akan terus kami perjuangkan, khususnya ke Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, juga kepada Baznas dan lembaga-Lembaga zakat, yang seluruhnya adalah mitra kerja saya di Komisi VIII DPR," imbuh HNW.
Dia berharap para kepala madrasah yang tergabung di Wasilah bisa terus meningkatkan kualitas pembelajaran bagi peserta didik agar mampu menjadi generasi penerus bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
Ketua Wasilah Jakarta Selatan Kiai Dhiyauddin Ghozali menyampaikan apresiasinya atas dukungan HNW pada madrasah swasta.
"Kami berharap upaya keberpihakan madrasah bisa terus dikawal ke berbagai stakeholder pemerintahan," ujarnya. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi