Terima Kartu JKN dari Menko Kesra, PKL Kebingungan

Kamis, 02 Januari 2014 – 15:08 WIB
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) tak sejalan dengan sosialisasi. Buktinya, saat penyerahan kartu JKN di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (2/1). perwakilan Pedagang Kali Lima (PKL) kebingungan akan fungsinya. Foto: Fathra/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) tak sejalan dengan sosialisasi. Buktinya, saat penyerahan kartu JKN di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (2/1). perwakilan Pedagang Kali Lima (PKL) kebingungan akan fungsinya.

Salah seorang pedagang di Pasar Johar Baru yang menerima kartu secara simbolis dari Menko Kesra, Agung Laksono, mengaku belum mengetahui apa fungsi kartu JKN yang baru saja diterimanya.

BACA JUGA: Dikunjungi Kapolri, Densus yang Tertembak Dapat Asuransi BPJS

"Kita belum tahu sama sekali fungsinya. Makanya menunggu pengarahan dulu. Kalau bisa kartu ini benar-benar bermanfaat lah buat kita, jangan hanya dikasih tapi tidak tahu gunanya," kata Mustiva ditemui usai menerima kartu JKN, Kamis (2/1).

Mustiva sendiri ragu dengan kartu JKN tersebut. Ia khawatir bila berobat di rumah sakit, kartu JKN tersebut akan ditolak.

BACA JUGA: Kelompok Ciputat Rancang Bom Bunuh Diri

"Ya Saya sendiri belum tahu apakah begitu sakit, apa kartu ini benar-benar berfungsi atau tidak. Karena kan belum dicoba juga. Mestinya ini kesempatan pak Menko Kesra atau pihak kesehatan melakukan sosialisasi," harap Mustiva.

Agung Laksono mengatakan sebelum Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) diresmikan, PT Askes Persero yang bertransformasi ke dalam program ini sudah mulai melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Namun, dia menekankan ke depan sosialisasi akan lebih digencarkan oleh penyelenggara BPJS.

BACA JUGA: Direktur Lelang Ditjen Kekayaan Negara Diperiksa KPK

"Sebelum diresmikan sudah dilakukan sosialisasi, tapi BPJS kesesehatan akan terus menerus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, pekerja, agar bisa mendaftar jadi anggota JKN," kata Agung Laksono.

Selain itu, tambah politikus Partai Golkar itu, ke depan masyarakat akan semakin terbantu dengan terintegrasinya program kesehatan daerah dengan BPJS, misalnya pemenang kartu Jakarta Sehat dan program serupa seperti di Aceh.

Sementara Kepala BPJS, Fahmi Idris ditemui di sela-sela acara itu mengatakan sosialisasi sebenarnya sudah gencar dilakukan sejak UU BPJS dan SJSN disahkan, termasuk tahun 2013 lalu, baik kepada penerima bantuan iuran (PBI) maupun non PBI dan mandiri.

"Hari pertama kemarin kita buka kantor. Alhamdulillah sudah 565 orang di kantor pusat yang mendaftar sampai sore kemarin (1/1/2013). Itu peserta mandiri," tandasnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bakal Capres Berelektabilitas Rendah Sebaiknya Menyerah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler