jpnn.com, SOLO - Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah berlangsung mulai hari ini (19/11) di Solo, Jawa Tengah.
Pembukaan muktamar salah satu ormas keagamaan terbesar di Indonesia itu digelar di Stadion Manahan, Solo.
BACA JUGA: Muhammadiyah Harus Memperoleh Respek, Jokowi Pilih Tinggalkan KTT APEC
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana pun hadir di acara tersebut.
Ketua Umum PP Muhammadiyah KH Haedar Nashir dalam pidatonya pada muktamar itu menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang bersedia hadir meski dalam beberapa hari terakhir ini sibuk dengan berbagai konferensi tingkat tinggi (KTT) di dalam negeri maupun mancanegara.
BACA JUGA: Duet Haedar Nashir- Abdul Muti Sudah Terbukti, Layak Pimpin Kembali Muhammadiyah
"Kami menyampaikan terima kasih khusus yang sedalam-dalamnya atas kehadiran Bapak Presiden Republik Indonesia Bapak Insinyur Haji Joko Widodo bersama Ibu Negara," ujar Haedar.
Saat menyebut satu per satu tamu kehormatan yang hadir, Haedar juga menjelaskan latar belakang Iriana Jokowi.
BACA JUGA: Muhammadiyah Tidak Perlu Ikut Politik Praktis, Titipkan Aspirasinya ke PAN
"Ibu Hajah Iriana Joko Widodo yang juga alumnus Universitas Muhammadiyah Surakarta," ucap Haedar.
Tokoh yang sejak masih pelajar sudah aktif di Muhammadiyah itu juga mengucapkan tahniah atas kesuksesan Presiden Jokowi memegang presidency atau keketuaan G20.
"Selamat atas keberhasilan memimpin presidency G20 yang telah melahirkan Deklarasi Bali di tengah situasi geopolitik dunia yang sarat ketegangan dan tidak mudah," ucapnya.
Haedar dalam pidatonya juga menyampaikan optimismenya bahwa Indonesia bisa menjadi negara maju, adil, dan makmur. Menurut dia, Indonesia akan mampu mengatasi berbagai masalah dan tantangan berat.
Pria yang memimpin Muhammadiyah sejak 2015 itu menegaskan optimisme tersebut lahir karena Indonesia memiliki modal penting dan strategis untuk menjadi negara besar, yakni SDA dan SDM potensial anugerah Tuhan.
"Kuncinya ialah bagaimana mengurus Indonesia dengan baik dan benar sebagaimana dimandatkan para pendiri Indonesia," katanya.
Tema Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah ialah Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta.
Haedar juga menciptakan lagu berjudul Derap Berkemajuan untuk tema muktamar organisasinya itu. Pria asal Bandung tersebut menulis liriknya, sedangkan musik dan aransemennya digarap oleh gitaris Sheila On 7 Eross Candra.(Mcr21/JPNN.com)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi