jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo meminta Pemprov Bali untuk terus meningkatkan penyebaran inovasi di berbagai urusan.
Sebab, berdasarkan jumlah inovasi Provinsi Bali 2022, inovasi masih didominasi oleh urusan kebudayaan, sementara inovasi pada urusan lainnya terlihat masih minim.
BACA JUGA: Songsong TA 2024, Kepala BSKDN Minta Jajarannya Susun Kegiatan Lebih Kreatif & Efektif
Hal itu disampaikan Yusharto saat menerima kunjungan Badan Riset Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Bali, di Aula BSKDN Jakarta, Senin (8/5).
Adapun kunjungan itu dalam rangka meminta BSKDN untuk memfasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali terkait bimbingan teknis Indeks Inovasi Daerah (IID) dan indeks lainnya yang dikembangkan BSKDN.
BACA JUGA: Kemendagri Lantik 4 Pejabat BSKDN Pasca-Perubahan Nomenklatur, Ini Daftar Namanya
"Saat ini yang perlu untuk dilakukan perbaikan di antaranya adalah dari peningkatan jumlah inovasi dan pengayaan terhadap jenis-jenis inovasi yang agar menyebar pada setiap urusan yang ada pada urusan penyelenggaraan pemerintahan daerah," jelas Yusharto.
Kendati demikian, berdasarkan data pelaporan inovasi daerah 2022, Provinsi Bali mengalami peningkatan pada sejumlah aspek.
Hal itu meliputi aspek ranking indeks, jumlah inovasi terlapor, hingga peningkatan kualitas pelaporan inovasi daerah.
Ada 42 jenis inovasi yang dilaporkan Pemprov Bali dengan skor nilai kematangan yang relatif cukup tinggi hingga mencapai skor 106, sementara skor terendah adalah 76.
Hal itu dinilai menjadi modal penting untuk melanjutkan berbagai inovasi lain.
"Untuk rekapitulasi Bapak (Kepala BRIDA Provinsi Bali) melakukan pembinaan juga untuk kabupaten/kota yang ada di Provinsi Bali," tambahnya.
Yusharto mengungkapkan BSKDN bersedia menjadi Hub seluruh provinsi di Indonesia tidak terkecuali Provinsi Bali untuk menyebarkan informasi yang berkaitan dengan kebutuhan kajian, riset, atau sejenisnya kepada seluruh lembaga terkait di Indonesia.
"Kolaborasi untuk meningkatkan inovasi berbasis data itu sangat penting, agar inovasi yang tercipta dapat lebih berkualitas," terangnya.
Kepala BRIDA Provinsi Bali I Made Gunaja berharap BSKDN dapat melakukan pembinaan peningkatan inovasi kepada pihaknya melalui fasilitasi bimbingan teknis terkait Indeks Inovasi Daerah (IID) maupun indeks lainnya yang dikembangkan BSKDN, Kemendagri.
"Kami perlu masukan-masukan dari BSKDN terkait peningkatan (inovasi) dalam Indeks Inovasi Daerah dan indeks BSKDN lainnya," pungkas Made Gunaja.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul