jpnn.com, BEKASI - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menerima kunjungan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) Kota Bekasi di kediamannya, Villa Taman Kartini, Bekasi, Selasa (2/7).
Kehadiran petugas dalam rangka verifikasi faktual data pemilih ini kerap disebut Coklit Pemilu atau pencocokan dan penelitian dalam pelaksanaan Pemilihan Umum.
BACA JUGA: Ini Pernyataan Terbaru Ketua KPU soal Batas Usia Calon Kepala Daerah
Anggota KPU Provinsi Jawa Barat Ahmad Nur Hidayat hadir bersama anggota KPUD Kota Bekasi Afif Fauzi, perwakilan Bawaslu Kota Bekasi, petugas Pantarlih M. Parouk Ridwan serta Ketua RW Guntur Kiama Putra, dan Ketua RT Alfian dipersilakan Hasto dan istri untuk memasuki rumahnya.
Ahmad Nur Hidayat pun menjelaskan maksud kedatangan rombongan tersebut ke kediaman Hasto.
BACA JUGA: KPU Ingatkan Pantarlih Hal yang Satu ini Sangat Penting
"Kami bersama Pantarlih dan KPU akan melakukan coklit, pak. Tujuannya untuk memastikan kesesuaian data pemilih yang DP4 dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dengan fakta empiris di lapangan. Kalau sesuai kami akan mencatatnya juga sesuai, pak. Tujuan utamanya kami melindungi hak pilih," kata Ahmad.
Membuka perbincangan, Hasto menceritakan Ketua RW-nya yang bernama Guntur yang menginformasikan akan ada pencocokan untuk data pemilih.
BACA JUGA: Hampir Seribu Pantarlih di Daerah Turun Lakukan Coklit
"Kebetulan saat ini saya baru lembur-lembur. Maka mohon maaf pagi-pagi, karena Kamis, 4 Juli, nanti saya akan ujian seminar hasil doktoral saya yang kedua. Pengujinya sangat kritis soalnya. Maka saya review terus," ucapnya.
Lalu dia mengatakan kegiatan coklit ini merupakan hal baik juga mendapat perhatian dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Jadi, ini satu hal yang baik. Dari Ibu Mega, kan, selaku mengirimkan pesan kepada kami seluruh kader PDIP untuk mendukung seluruh tahapan pemilu, khususnya yang berkaitan dengan data pemilih. Karena apa pun hak konstitusional warga untuk memilih itu dijamin konstitusi," ungkap pria asal Yogyakarta itu.
Dia sempat mengulas soal kisruh Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang terjadi pada Pemilu 2009.
"Saya inisiator hak angket ketika menjadi anggota DPR, terkait dengan persiapan DPT. Karena ini bukan masalah teknis, DPT bukan masalah teknis tapi ini ideologis. Tiap warga negara punya hak pilihnya itu harus dijamin oleh konstitusi. Agar bisa menggunakan haknya dalam memilih. Maka kami berjuang habis habisan," jelas Hasto.
Dialog terkait pencocokan dan penelitian itu dilakukan sekitar 30 menit. Setelah Pantarlih memberikan tanda bukti terdaftar kepada pemilih kepada Hasto.
Selanjutnya, petugas menempelkan stiker di depan rumah Hasto. Sambil tersenyum, Hasto mengajak Pantarlih untuk bersalaman.
Selanjutnya Hasto dan seluruh keluarga didampingi Ketua RW dan Ketua RT setempat mempersilakan semua yang hadir untuk sarapan pagi dengan menu soto ayam dan diakhiri dengan foto bersama.
Seusai pertemuan, Hasto mengatakan coklit ini sangat diperlukan dalam mewujudkan pemilu yang demokratis.
"Dengan pendataan pemilih secara langsung merupakan jalan untuk melindungi hak konstitusional warga negara yang memenuhi syarat merupakan hal yang sangat baik. Kami beri dukungan sepenuhnya mengapresiasi seluruh kerja KPU dan Bawaslu," ujar Hasto. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Coklit Data Pemilih: Orang Meninggal Masih Terdaftar hingga Protes soal BLT
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga