Terima Petinggi IMF, Jokowi Disampingi 2 Menteri Penting, Siapa Dia?

Minggu, 17 Juli 2022 – 17:58 WIB
Presiden Joko Widodo menerima kunjungan delegasi Dana Moneter Internasional (IMF) di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu (17/7). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menerima kunjungan delegasi Dana Moneter Internasional (IMF) di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu (17/7).

Delegasi yang hadir, yaitu Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF Krishna Srinivasan, dan Representatif Senior IMF untuk Indonesia James Walsh.

BACA JUGA: Jokowi Memberi Perhatian Besar Kepada Pengusaha Sektor UMKM

Sementara Presiden Jokowi, dia didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Airlangga mengatakan dalam pertemuan tersebut Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah hal kepada IMF mengenai situasi perekonomian di Indonesia.

BACA JUGA: Berani Kritisi Kebijakan Jokowi, 2 Mahasiswa Trisakti Dapat Beasiswa

"Ekonomi Indonesia relatif sedang baik di mana inflasi sekitar 4,2 persen, pertumbuhan 5,01 persen. Kemudian juga dalam situasi lain Indonesia, ekonomi dibanding negara lain kita punya debt to GDP ratio sekitar 42 persen, beberapa negara itu mencapai 100 persen," kata Airlangga seusai pertemuan.

Ketua Umum Partai Golkar itu menambahkan defisit Indonesia masih sekitar 4 persen.

BACA JUGA: Kornas Jokowi: Pengamanan Objek Vital Nasional Harus Ditingkatkan

"Dan current account 0,5 persen dan balance of trade kita 26 bulan positif terus, dan Indonesia punya foreign reserve sebesar USD 135 miliar," ujar dia.

Airlangga menjelaskan situasi perekonomian di Indonesia relatif baik dengan potensi resesi lebih kecil jika dibandingkan negara lain, yaitu sekitar 3 persen.

Meski demikian, pemerintah berharap IMF terus mendukung dan memberikan narasi positif terhadap perekonomian Indonesia terutama dalam menghadapi krisis global.

"Kami sangat mengkhawatirkan dengan kondisi inflasi yang naik di berbagai negara. Tingkat suku bunga akan masuk rezim baru, yaitu kenaikan tingkat suku bunga global dan tentu sangat mempengaruhi terhadap investasi yang sangat dibutuhkan oleh Indonesia," lanjutnya.

Dalam keterangan yang sama, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan IMF menilai perekonomian Indonesia dalam kondisi baik dari beberapa sisi seperti kinerja ekonomi, pertumbuhan, neraca pembayaran yang mengalami surplus perdagangan selama 26 bulan berturut-turut, dan inflasi di bawah 5 persen.

"Paling penting yaitu sinkronisasi dan kerja sama kebijakan moneter fiskal dari Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan untuk bisa menjaga untuk tetap bekerja secara harmonis karena ini akan membantu menjaga momentum pemulihan ekonomi Indonesia," ucap Sri Mulyani.

Selain itu, Menkeu menyebut dalam pertemuan tersebut Direktur Pelaksana IMF Kristalina menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Indonesia atas penanganan pandemi Covid-19.

"Selanjutnya kita tentu berharap kondisi Indonesia yang membaik ini tetap dijaga karena nanti Bapak Presiden akan menjadi tuan rumah (KTT G20) pada November," tandasnya. (tan/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Datang ke Sarinah, Jokowi Teringat Kejadian 50 Tahun Lalu


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler