PEMALANG - Aktivitas yang dialami korban sebelum terjadinya tabrakan kereta api Senja Utama dengan Argo Bromo Anggrek, Sabtu (2/10) dini hari sangat beragamYang dialami Catherin justru lebih berbahaya
BACA JUGA: Trafo Rusak, 300 Rumah Pelanggan Gelap
Wanita asal Jakarta itu terjebak di kamar mandi kereta Senja Utama saat berhenti di jalur tiga pukul 2.45 WIT.Bersama suaminya, Catherin mengaku was-was ketika kamar mandi tertimbun reruntuhan kereta
BACA JUGA: Jadwal Kereta Daops III Normal
Justru badan saya lemas ketika gerbong yang saya tumpangi anjlok karena tabarakanBACA JUGA: Ribuan Warga Penuhi Lokasi Kecelakaan
Untungnya, ada seorang polisi yang menyelamatkan saya keluar dari reruntuhan kamar mandi kereta," bebernya saat ditemui di Rumah Sakit Ashari, Jl Gatot Subroto, Pemalang, Jawa Tengah.Namun keinginan Catherin selamat bersama suaminya kandas setelah Juanto terkapar bersimbah darahSuami Catherin itu mengalami retak bagian kaki dan pinggang akibat tertindih reruntuhan kereta"Kami bersyukur bisa selamat," kata dia.
Suami Catherin, Juanto, ketika ditanya kejadian tabrakan tersebut mengaku tidak sadar"Waktu itu saya sedang tidurSangat kaget tiba-tiba bongkahan kereta menimpa tubuh sayaNamun, ada yang menolong sehingga saya bisa selamat," ucapnya.
Selain Catherin dan Juanto, ada juga korban selamat yang terkena luka beratAdalah Indah Utami, yang shok berat akibat bkejadian tersebutWanita asal Semarang itu tersedak-sedak menangis ketika mengingat kejadian Sabtu (2/10) dini hariDia mengaku sangat trauma"Saya sangat kaget tiba-tiba ada reruntuhan menimpa tubuh sayaSungguh kejadian tragisUntungnya, saya selamat," ceritanya.
Sement ara itu, tepat pukul 15.30 WIT, ditemukan satu korban tewas atas nama Ibnu SubrotoLaki-laki kelahiran 12 April 1976 asal Jogjakarta itu adalah seorang Kolenlamil SurabayaDi TKP) ditemukan sebuah tas berisi pakaian dinas ketentaraan angkatan lautSelain itu, ditemukan juga sebuah dompet lengkap dengan identitas"Ditemukan jaket, seragam TNI AL, seperangkat pakaian, dan uang senilai Rp74 ribuJenazah ini (Ibnu Subroto, red) diduga terjepit kereta
gerbong sembilan (paling belakang) Senja UtamaTubuhnya terlipat dan bercampur dengan jenazah lain," tutur salahseorang tim SARJenazah Ibnu kemudian dibawa ke RS Ashari Jl Gatot Subroto Pemalang untuk diselidiki kebenarannya
Korban meninggal dunia, luka berat, dan luka ringan langsung di evakuasi ke tiga rumah sakit PemalangKetiga rumah sakit itu adalah RS Ashari, RS Santamaria Pemalang, dan RSUD PemalangNamun, pantauan Radar di RS Ashari, anggota keluarga korban meninggal masih menunggu jasad korban boleh ditengok diruang jenazahTercatat, di RS Ashari ada 20 korban meninggal dunia dan 17 luka berat.
Kakak Ismail Anwar, yang meninggal dunia mengatakan, dia masih penasaran ingin melihat adiknya secara langsungPria bernama Harun itu datang bersama ibunya"Kita sih tunggu saja bagaimana baiknyaTetapi, setidaknya kami harus diberitahu wajah adik sayaSiapa tahu bukan adik saya," ucapnya kesalHingga pukul 18.00 WIT, keluarga korban masih menunggu di tiga rumah sakit untuk mendapatkan izin dari kepolisian melihat langsung jasad yang meninggal dunia.
(mid)
BACA ARTIKEL LAINNYA... VCD Pendangkalan Islam Kembali Ditemukan
Redaktur : Tim Redaksi