Terkait Tumpahan Minyak, Pertamina Dinilai Sudah Proaktif

Kamis, 19 September 2019 – 20:43 WIB
Petugas sedang membantu membersihkan tumpahan minyak. Foto dok Pertamina

jpnn.com, KARAWANG - Penanganan tumpahan minyak di perairan Karawang, Jawa Barat yang dilakukan Pertamina selama dua bulan terakhir dinilai sudah sesuai dengan standar industri migas di berbagai belahan dunia.

"Sudah tepat, sesuai dengan SOP (standart operational procedure) global,” kata Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro di Jakarta, Rabu (19/9).

BACA JUGA: Upaya Penghentian Tumpahan Minyak di Karawang Dinilai Sudah Tepat

Menurut dia, sudah seharusnya Pertamina melakukan penanganan berlapis seperti saat ini, yakni tidak hanya berusaha menutup sumur YYA-1 yang menjadi pusat kebocoran, namun juga membuat barikade agar tumpahan minyak tidak meluas, yang antara lain dilakukan melalui barikade oil boom.

Selain itu, Pertamina juga berusaha membersihkan ceceran minyak yang terbawa ombak hingga ke pantai. Termasuk di antaranya, melalui upaya pemberdayaan yang dilakukan kepada nelayan.

BACA JUGA: Tumpahan Minyak di Karawang Bawa Berkah bagi Nelayan Setempat

“Yang dilakukan Pertamina sudah proaktif, baik aspek teknis maupun aspek demografis dengan menata masyarakat itu sendiri,” ujarnya.

Terkait SOP global juga, Komaidi mengatakan penanganan memang harus dilakukan dengan segera, termasuk melakukan evakuasi jika memang diperlukan.

BACA JUGA: Ridwan Kamil: Warga Terdampak Tumpahan Minyak Akan Segera Dapat Ganti Rugi

Pertamina, lanjut dia, sudah melakukan semua itu. BUMN tersebut dinilai sigap bertindak, termasuk melakukan evakuasi atau relokasi bagi warga yang terdampak.

Karena itu Komaidi tidak sependapat jika saat ini dilakukan investigasi dan pembukaan data, pasalnya yang harus dilakukan adalah menyelesaikan persoalan darurat terlebih dahulu, yaitu menutup kebocoran.

Kalaupun terdapat konsekuensi lain, imbuhnya, bisa dilakukan setelah proses-proses yang mendesak selesai dilakukan. Menurut dia, jika investigasi dilakukan paralel, dikhawatirkan malah tidak optimal, baik untuk investigasnya maupun proses penanganan kebocoran yang sekarang sedang dilakukan.

Hingga saat ini, Pertamina terus fokus menangani tumpahan minyak. Untuk menutup sumur YYA-1 Pertamina melakukan pengeboran miring (relief well) di dekat sumur tadi.

Pengeboran relief well dilakukan, untuk mencapai sumur YYA-1 sebagai target. Dan sampai saat ini, proses pengeboran sudah mencapai kedalaman 8.900 kaki dari target 9 ribu kaki.

“Kecepatan pengeboran juga sesuai standar. Upaya ini juga istimewa, karena di dasar laut. Pertamina tidak membiarkan berlarut-larut, karena memang terdapat risikonya ke ekosistem laut,” tandas Komaidi.(ANT/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler