Terkena Imbas Pandemi Corona, Begini Nasib Karyawan Lion Air

Rabu, 20 Mei 2020 – 19:01 WIB
Maskapai Lion Air. Foto dok Lion Air

jpnn.com, JAKARTA - Lion Air Group (Lion Air, Wings Air, Batik Air) dan anggota afiliasi lainnya tengah berada di masa sulit dan menantang atas kondisi yang tercipta akibat Covid-19.

Kondisi itu memberikan dampak luar biasa, termasuk situasi yang penuh ketidakpastian.

BACA JUGA: Ini Syarat Wajib untuk Calon Penumpang Lion Air di Masa Pandemi Covid-19

Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan tahun ini pandemi Covid-19 membuat industri penerbangan mati suri atau tidak beroperasi normal secara domestik dan internasional.

"Sementara, biaya-biaya yang harus ditanggung tanpa beroperasi masih cukup besar, sehingga menimbulkan kesulitan yang sangat berat," kata Danang dalam keterangannya, Rabu (20/5).

BACA JUGA: Maskapai Lion Air Group Bakal Mengudara Besok, Cek Cara Beli Tiketnya di Sini

Menurutnya, hal tersebut juga dialami oleh Lion Air Group. Danang menuturkan, keadaan yang terjadi mendorong manajemen perusahaan-perusahan penerbangan mengambil langkah-langkah yang dianggap bisa mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, termasuk tindakan atau kebijakan yang tidak disukai atau yang tidak populis.

Menurut Danang, anggota Lion Air Group memutuskan kebijakan-kebijakan yang dinilai bisa mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BACA JUGA: Maskapai Penerbangan ini Bangkrut, Akhirnya Mengajukan Perlindungan di Pengadilan

Dia menjelaskan dalam upaya menjaga kelangsungan dimaksud, pada kondisi pendapatan yang sangat minimal karena terjadi pembatasan perjalanan dalam hal ini hanya beroperasi 5 persen dari kapasitas normal sebelumnya rata-rata 1.000 penerbangan per hari, Lion Air Group melakukan pembicaraan dengan mitra-mitra usaha.

"Serta melakukan pemotongan penghasilan seluruh manajemen dan karyawan dengan nilai persentase bervariasi, makin besar penghasilan makin besar nilai nominal potongannya," kata dia.

Menurut Danang, kebijakan-kebijakan tersebut telah mulai dilaksanakan dan diterpakan pada Maret, April, Mei sampai waktu yang belum ditentukan.

"Manajemen masih terus memonitor, mengumpulkan data dan informasi serta mempelajari kapan saatnya industri penerbangan domestik dan internasional akan beroperasi normal kembali," paparnya.

Dia menambahkan pandemi Covid-19 juga bertepatan momen Hari Raya Idulfitri 1441 H, di mana pada kondisi normal manajemen dan karyawan akan menerima tunjangan hari raya (THR).

Karena kondisi operasional yang tidak ada pemasukan, dan bertujuan agar perusahaan masih bisa beroperasi atau bertahan sampai waktu normal itu tiba, maka Lion Air Group telah merencanakan dan memutuskan kebijakan terkait pemberian THR.

"Pemberian THR saat ini hanya diberikan kepada pegawai golongan dengan penghasilan total sama dengan UMR yang mayoritas bekerja sebagai tenaga kebersihan, pengamanan, pengemudi, porter dan staf tertentu," kata dia.

Danang menjelaskan nilai nominal THR yang diberikan belum sepenuhnya, rencana dipenuhi jika operasional normal kembali dan kondisi perusahaan membaik (jumlah penumpang dan jumlah frekuensi penerbangan).

Danang menambahkan pemberian THR kepada kelompok pegawai berpenghasilan menengah seperti mekanik, awak kabin (pramugari, pramugara) dan staf akan dilaksanakan pada tahap berikut, jika operasional penerbangan sudah normal kembali serta kondisi sudah baik dan stabil.

"Pemberian THR kepada kelompok pegawai dengan penghasilan tinggi seperti penerbang (awak kokpit), pejabat struktural atau manajemen akan diberikan apabila kondisi operasional penerbangan sudah normal dan kondisi sudah sangat baik," paparnya.

Danang menambahkan sampai dengan informasi dibuat dan disampaikan, perusahaan di lingkungan Lion Air Group belum berpikir atau membuat kajian melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap pegawai atau karyawan.

Pertimbangan utama ialah sebagai keluarga besar yang terdapat di dalamnya kurang lebih 29.000 karyawan menggantungkan pada bisnis ini untuk keberlangsungan hidup.

"Lion Air Group masih terus mempelajari situasi yang terjadi untuk mempersiapkan strategi dan langkah yang akan diambil guna menjaga kelangsungan hidup perusahaan termasuk meminimalisir (mengurangi) beban yang ditanggung selama pandemi Covid-19," kata dia. (boy/jpnn) 


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler