Terkuak Fantasi Terlarang Gilang 'Bungkus Kain Jarik Pocong'

Kamis, 30 Juli 2020 – 18:45 WIB
Fantasi menyimpang bungkus kain jarik pocong. Foto: screenshot Twitter

jpnn.com, JAKARTA - Nama Gilang menjadi topik paling diperbincangkan di media sosial Twitter, karena fantasi terlarang dan menyimpang atau fetish.

Bahkan 5 topik tertinggi semuanya membicarakan yang menjadi kelainan perilaku Gilang.

BACA JUGA: 6 Fakta Seorang Ibu Lawan Begal Sadis di Bekasi, Nomor 5 Bikin Merinding

Berdasarkan penuturan para korban Gilang di Twitter, pria bernama Muhammad Gilang Eizan Aprilian Nugraha Pratama Thoharie, itu diketahui sebagai mahasiswa Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur.

Gilang disebut memiliki kelainan dengan rangsangan berbeda, ketika melihat sesuatu yang terbungkus kain jarik serupa pocong.

BACA JUGA: Herman Temukan Mayat Busuk, Kepala Masih Terikat Nilon, Badan Jatuh di Lantai

Dalam bahasa medisnya, Gilang memiliki fetish dengan membungkus korbannya dengan kain jarik.

BACA JUGA: Pria Curi Ratusan Pasang Sandal Jepit Demi Memuaskan Fantasi Terlarangnya

Selama ini, dari penuturan korban yang buka suara melalui akun Twitter masing-masing, Gilang meminta para korban untuk membungkus diri menggunakan kain jarik serupa pocong, dengan modus penelitian akhir kuliahnya.

Gilang berdalih para partisipan dibungkus sebagai bentuk terapi, dan kemudian Gilang akan mengamati reaksi mereka lalu akan dijadikan bahan tulisan.

Menurut penuturan korban bernama M Fikri Sunandar melalui akun Instagram miliknya, Gilang nantinya akan mendokumentasikannya lewat foto dan video, kemudian digunakannya sebagai pemenuhan hasrat seksualnya.

Fikri juga menyebut bahwa Gilang merupakan seorang biseksual dan bangga akan hal tersebut. Memiliki kecenderungan ketertarikan terhadap laki-laki dengan rasio 70, dan 30 untuk perempuan.

Masih pengakuan Fikri, Gilang sering menargetkan mahasiswa baru untuk membantunya memuaskan hasrat tak lazimnya itu. Namun ada juga yang masih pelajar SMA.

Setelah kasus Gilang mencuat di media sosial, banyak korban yang ikut buka suara dan menjelaskan kronologi pelecehan yang mereka alami. (mg8/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler