jpnn.com - Minum air putih bisa menjaga kesehatan tubuh dan terhindar dari dehidrasi. Meski demikian, konsumsi air yang melebihi batas yang disarankan disebut-sebut dapat membahayakan tubuh Anda. Benarkah?
Menurut dr. Nadia Octavia dari KlikDokter, pria dewasa membutuhkan setidaknya 2,5-2,6 liter air putih (setara 8 gelas air) setiap hari. Sedangkan, wanita dewasa membutuhkan minimal 2,3 liter (setara 7 gelas air). Namun, semua itu tergantung dengan kebutuhan dan aktivitas Anda.
BACA JUGA: Kapan Bayi Boleh Minum Air Putih?
Kurang minum air memang dapat menyebabkan dehidrasi karena tubuh tidak mendapatkan asupan cairan yang cukup. Dehidrasi dapat dikelompokkan menjadi tiga derajat keparahan, yaitu dehidrasi ringan, sedang, dan berat.
Jika dehidrasi dibiarkan, maka bisa berkembang menjadi dehidrasi tingkat berat dan mengancam nyawa.
BACA JUGA: Nekat Beri Bayi Air Putih? Ini 4 Dampak Buruknya
“Dehidrasi paling sering disebabkan oleh diare, demam, muntah-muntah, luka bakar, kelainan ginjal, atau penyakit lainnya. Selain itu, dehidrasi juga dapat diakibatkan oleh aktivitas yang berlebihan seperti olahraga ataupun konsumsi minuman beralkohol,” kata dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter.
Namun di sisi lain, terlalu banyak minum ternyata juga bisa membahayakan kesehatan, yakni munculnya gangguan hiponatremia.
BACA JUGA: Nih Target Indonesia di Asian Games dan Bonus Atlet
Bahaya hiponatremia
Hiponatremia disebabkan oleh minum air atau minuman olahraga terlalu banyak yang dapat mencairkan kadar garam darah di bawah kisaran normal. Penurunan kadar garam darah secara tiba-tiba ini dapat menyebabkan semua sel di dalam tubuh membengkak.
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat timbul akibat hiponatremia:
1. Pembengkakan pada sel otak
Sel otak yang membengkak akibat hiponatremia dapat menyebabkan sakit kepala dan muntah.
2. Pembengkakan sel otot
Kondisi ini cukup berbahaya karena dapat memicu kram pada seluruh tubuh. Jika sudah terkena, maka aktivitas Anda pun akan terhambat.
3. Masalah jantung
Minum air putih dalam jumlah yang sangat berlebihan dapat meningkatkan total volume darah, sehingga memperberat kerja jantung dan pembuluh darah.
4. Nyeri pinggang
Konsumsi air dalam jumlah yang terlalu banyak juga dapat meningkatkan kerja ginjal dalam menyaring cairan yang masuk ke tubuh. Hal inilah yang kemudian dapat menyebabkan keluhan nyeri pinggang.
5. Sakit kepala
Konsumsi air yang berlebihan juga dapat menurunkan kadar natrium (garam) dalam darah sehingga dapat menyebabkan sakit kepala. Selain itu, penurunan kadar natrium juga bisa membuat badan lemas, mual, muntah, sering urinasi (buang air kecil) serta disorientasi mental.
Satu yang membahayakan, ternyata hiponatremia memiliki gejala yang hampir serupa dengan dehidrasi. Tak jarang saat kondisi hiponatremia disalahartikan, maka seseorang malah diberikan cairan. Dari sinilah kasus-kasus fatal berdampak kematian sering terjadi.
“Aktivitas yang intens dari seorang atlet bisa jadi membuat dia bepikir lebih rentan terhadap kondisi kekurangan cairan. Sehingga, dia beranggapan harus minum banyak untuk mempersiapkan cairan yang akan hilang sebelum berolahraga, sekaligus mengganti cairan yang hilang setelah berolahraga,” kata dr. Astrid Wulan Kusumoastuti dari KlikDokter.
Anjuran tersebut, menurut dr. Astrid justru berakibat fatal bagi para atlet. Sebuah studi yang dilakukan oleh Boston Marathon, menemukan bahwa risiko hiponatremia 13 persen dengan 0,6 persen angka kejadian hiponatremia kritis terjadi pada peserta lari maraton akibat kebanyakan minum air.(NP/RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi: Waktu Kecil Saya Enggak Bisa Beli Itu
Redaktur & Reporter : Yessy