jpnn.com, PALEMBANG - Tim gabungan Jatanras Polda Sumsel, Polsek Sukarami dan Polsek Talang Kelapa mengamankan 24 orang remaja Palembang yang hendak tawuran.
Tawuran tersebut melibatkan 13 geng yang berasal dari Palembang, melawan lebih dari 5 geng remaja asal Banyuasin dan melibatkan sekitar 100 orang.
BACA JUGA: Cegah Tawuran Remaja, Polisi Makin Intensif Melakukan Patroli
Wadir Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Tulus Sinaga mengungkapkan bahwa tertangkapnya 24 orang remaja berawal dari adanya informasi bahwa akan adanya tawuran di kawasan Alang-alang Lebar (AAL).
Tawuran tersebut rencananya akan dilakukan di dekat Komplek Springhill Palembang.
BACA JUGA: Inilah Pemasok Senjata Tajam untuk Tawuran
"Setelah mendapat informasi itu, tim gabungan mendatangi titik perkumpulan mereka sebelum melakukan tawuran di sebuah lapangan tanah merah Talang Betutu, atau tepatnya di daerah Sukomoro KM 14. Sampai di sana, mereka semua berpencar melarikan diri. Namun, setelah dilakukan penyisiran tim gabungan berhasil membawa 24 orang, " ungkap Tulus saat press rilis, Selasa (15/8).
Kata Tulus, para remaja tersebut menggunakan media sosial (Medsos) Instagram dan WhatsApp untuk menyebarkan informasi titik lokasi tawuran dan waktu tawuran.
BACA JUGA: Satu Orang Pelajar Tewas Akibat Tawuran Maut di Sukabumi, Kapolres: Mohon Doanya
"Masing-masing dari mereka menyebarkan informasi di medsos untuk menentukan titik lokasi tawuran," kata Tulus.
Selain para pelaku, Tim Gabungan juga turut mengamankan puluhan barang bukti meliputi 15 unit sepeda motor, 15 handphone, dan 10 bilah senjata tajam yang hendak digunakan oleh pelaku tawuran.
Dari 24 pelaku tawuran yang diamankan, satu orang ditetapkan sebagai tersangka karena memegang sajam saat ditangkap.
"Satu orang tersangka itu yakni Th, 16, yang masih duduk di bangku 11 SMK, dan dia kami tetapkan sebagai tersangka," tegas Tulus.
Tulus menambahkan bahwa para remaja yang terlibat tawuran tidak diawasi oleh orang tuanya.
"Mereka ini masih butuh pengawasan orang tua, karena puluhan remaja ini masih berstatus pelajar," tutur Tulus.
Selanjutnya kata Tulus, puluhan remaja tersebut akan diserahkan ke Dinas Sosial (Dinsos).
"Mereka (para remaja) yang terlibat tawuran ini akan kami serahkan ke Dinsos untuk membentuk mental yang baik, agar mereka tidak mengulangi lagi perbuatan seperti semalam. Karena ini sangat merugikan untuk diri mereka sendiri," tutup Tulus. (mcr35/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Cuci Hati