KIARACONDONG – Emon Tarman, 27, yang kini Ketua Ormas Gema Rakyat Membangun dan aktivis PDIP Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, melakukan aksi bunuh diri pada Minggu (31/1) dini hariEmon nekat bunuh diri dengan melompat dari jembatan layang (flyover) Kiaracondong
BACA JUGA: Istri dan Mertua Noordin Bersaksi
Diduga aksi nekat ini dipicu belitan utang yang ditanggungnya yakni sebesar Rp14 juta.Menurut keterangan Kapolsekta Kiaracondong AKP Sharly Sollu, saat ditemukan sekitar pukul 23.30 petugas menemukan korban masih bernafas
BACA JUGA: Menhut Lapor ke Panglima TNI
Saat kejadian, korban menggunakan kemeja kotak-kotak warna gelap dan celana panjang krem, serta sandal kulit warna hitam."Berdasarkan keterangan sejumlah saksi yaitu istri dan rekan korban, korban diketahui memiliki hutang sebesar Rp14 juta kepada temannya
BACA JUGA: ICW Tuding Gamawan Bias Kepentingan
Diduga korban nekat bunuh diri karena masalahnya itu," ujar Sharly kepada wartawan kemarin siang.Sebenarnya, aksinya melompat dari ketinggian 50 meter diketahui sejumlah pedagang pasarMereka mendatangi Polsekta Kiaracondong untuk melaporkan kejadian ituBegitu tim identifikasi tiba di tempat kejadian perkara (TKP), korban langsung diangkut ke rumah sakitNamun, nyawa warga Jalan Cempaka IX/30 Rancaekek Kabupaten Bandung itu akhirnya tak dapat tertolong karena mengalami luka parah dikepala bagian belakang, lengan kanan, serta pembengkakan pada otakJenazahnya dibawa ke kamar mayat RSHS BandungSenin (1/2) sore, jenazah Emon dibawa ke rumah duka menggunakan ambulans milik DPD PDI Perjuangan Jawa Barat.
Dijelaskan kakak sepupu korban, Yaya Sunarya, korban adalah aktivis PDI Perjuangan sejak tahun 2006Selain itu, menjabat Ketua Ormas Gema Rakyat MembangunAksi bunuh diri yang dilakukan korban dengan cara melompat dari fly over, membuat semua keluarga shock“Saya kaget, kok bisa sampai nekad begituSeluruh keluarga tidak percaya dengan apa yang dilakukan EmonSelama ini dia baik-baik saja dan tidak pernah memiliki masalah di keluarga,” jelasnya.
Istri almarhum Syifa Urrohmah, 27, yang mendatangi kamar mayat RSHS Bandung langsung histerisDia mencium tubuh suaminya yang sudah terbujur kakuSelain mencium kening, Syifa juga mengelus-elus kepala Emon. "Kang Emon, mengapa harus seperti iniJangan tinggalkan Syifa," teriak Syifa yang sedang hamil dua bulanDituturkan Syifa, sebelum pergi suaminya tidak menunjukan gelagat yang aneh"Beliau berpamitan biasaBilangnya mau ke Kircon," tutur Syifa.
Di mata Syifa, Emon merupakan sosok pria baik dan tidak pernah membuat masalah"Saya dan suami jarang cekcokKalaupun ada pertengkaran, dia pasti mengalah," ujarnyaKetika ditanya apakah suaminya terbelit hutang, Syifa mengaku tidak mengetahui"Kalau itu saya tidak tahuTidak pernah cerita soal itu pada saya atau keluargaPas mau pergi juga biasa saja, tidak bawa tas atau kantong untuk membawa uang," jelas Syifa(dey/men/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Turunkan Tim Teknis dari ITB
Redaktur : Soetomo Samsu