Terluka Parah, Korban Balon Meledak Bakal Dirawat di Singapura

Sabtu, 23 Mei 2015 – 21:44 WIB

jpnn.com - MEDAN - Tiga korban luka-luka akibat meledaknya balon udara yang mempromosikan proyek Ibis Hotel dan Sentra Grosir Medan, di Jalan MT Haryono, Jumat (22/5) lalu, masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU RSU Deli. Ketiganya menjalani rawat inap di rumah sakit yang terletak di Jalan Merbabu tersebut.

Saat mendatangi rumah sakit tersebut Sabtu (23/5), keluarga ketiga korban tampak setia menunggu di depan ruang ICU lantai dua. Mereka silih berganti masuk ke ruang ICU untuk melihat kondisi keluarganya.

BACA JUGA: Diduga Depresi, Anggota Yon Zipur Bunuh Diri

Rizki, yang mengaku kerabat Arifin menuturkan, kondisi terakhir belum banyak perubahan. Namun begitu, sedikit mulai membaik. "Masih seperti kemarin kondisinya, tetapi sudah sadar. Sebelumnya sempat tidak sadarkan diri karena dibius oleh dokter yang merawatnya, untuk menahan rasa sakit luka bakar yang dideritanya," ungkap Rizki.

Dikatakannya, keluarganya bernama Arifin yang menjadi korban mengalami luka tidak begitu parah. Luka bakarnya sekitar 15 persen di bagian tangan, leher dan wajah. "Luka yang paling parah dialami si Hendra, kira-kira 70 persen. Kalau si Edward lumayan juga tapi tidak seperti Hendra," sebut Rizki.

BACA JUGA: Bebas dari Urusan di PN Medan, Hasban Ritonga Kembali jadi Sekda Sumut

Ia menuturkan, Hendra dan Edward rencananya akan dibawa berobat keluar negeri oleh keluarganya. "Kata keluarganya, rencananya Hendra dan Edward mau dibawa ke berobat ke Singapura, tetapi saya belum tahu pasti apakah jadi atau tidak dan kapan berangkatnya. Kalau Arifin kemungkinan enggak, karena lukanya tidak terlalu parah dan mungkin hanya rawat inap saja," sebutnya.

Diutarakan Rizki, semua biaya perobatan selama dirawat di rumah sakit ditanggung oleh perusahaan. "Biayanya ditanggung perusahaan. Sebab, kalau tidak ditanggung pasti keluarga kami akan meributinya. Doakan sajalah semoga cepat sembuh," ucapnya.

BACA JUGA: Inilah Penyebab Puluhan Ribu Tenaga Kerja Eks Shipyard Menganggur

Sementara itu, keluarga Hendra dan Edward yang ditemui wartawan enggan berkomentar. Tak satu pun dari mereka yang bersedia berbicara terkait kondisi terakhir anggota keluarganya. Begitu juga dengan rencana kedua korban berobat ke Singapore, mereka enggan berkomentar.

Polisi Terus Selidiki

Kapolsek Medan Kota, Kompol Ronald F Sipayung yang dikonfirmasi mengaku, sampai sekarang pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kronologis sebenarnya. Pasalnya, ketiga saksi yang diperiksa mengaku tak mengetahui persis kejadiannya. Sedangkan ketiga korban belum bisa dimintai keterangannya.

"Kronologis nya belum bisa dipastikan karena saksi kuncinya yang ketiga korban belum bisa diperiksa. Sebab, para korban masih dalam proses perawatan dokter. Nanti setelah kondisinya cukup membaik baru bisa," ujarnya.

Pun begitu, sambung Ronald, pihak terus mendalami peristiwa ini dan mencari bukti-bukti guna mengungkapnya.

Ronald menyebut, menurut keterangan dokter di rumah sakit tersebut, salah satu dari ketiga korban, Hendra, telah menjalani operasi. "Salah seorang korban (Hendra) menderita luka bakar cukup serius, sehingga harus dioperasi. Untuk luka bakarnya diperkirakan mencapai 70 persen," jelasnya.

Sebelumnya, tiga pegawai bagian promosi proyek Ibis Hotel dan Sentra Grosir Medan, mengalami kecelakaan saat menurunkan balon udara yang terletak di atas baliho iklan proyek tersebut. Balon udara itu meledak dan mengakibatkan ketiganya mengalami luka bakar. Ketiga korban tersebut hendak mengisi gas balon tersebut yang mulai kempes. (adz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pimpin Banten, "Si Doel" Minim Gebrakan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler