jpnn.com, BATAM - Jajaran Polsek Lubukbaja terus mendalami sepak terjang Huang alias Ahui dan Agustin alias Ani, pelaku hiptonis yang menguras harta korbannya hingga miliaran rupiah.
Info yang didapat Batam Pos (Jawa Pos Group) di lapangan, dua pelaku lain yang masih satu komplotan dengan Ahui dan Ani, dan saat ini jadi DPO polisi, salah satunya bernama Lili, juga menjadi buronan Mabes Polri atas kasus yang sama.
BACA JUGA: Dua Kapal Tabrakan di Selat Singapura, Lima ABK Hilang
Keberadaan kedua pelaku yang masib DPO ini diduga masih di Jakarta.
"Soal kabar kedua pelaku lainnya yang jadi DPO pada kasus hipnotis hingga miliaran rupiah di beberapa daerah, dan jadi buron Mabes Polri, itu masih belum bisa dipastikan benar atau nggak. Yang pasti, Ahui dan Agustin yang saat ini kami dalami atas aksinya di Batam dan Bintan serta Tanjungpinang," ujar Kapolsek Lubukbaja, Kompol Chaidir, Rabu (13/9) siang.
BACA JUGA: DPRD Tuding PLN Batam Coba Menakuti Masyarakat
Kedua pelaku selalu menyasar warga Tionghoa sebagai korbannya, alasannya karena warga Tionghoa mayoritas berharta dan berduit. Apalagi modus yang digunakan, kedua pelaku mengaku banyak mengenal tokoh agama seperti suhu, biksu dan kepala kelenteng.
"Saat beraksi, kedua pelaku mengaku bisa mensucikan harta benda dengan cara disembahyangi dan didoakan. Setelah korban terperdaya dan percaya, pelaku meminta seluruh perhiasan, uang ataupun barang berharga lainnya, diserahkan untuk dibawanya ke kelenteng atau vihara, " terang Kompol Chaidir.
BACA JUGA: Top! KKP Gagalkan Penyeludupan Bibit Lobster ke Singapura
Sampai di kelenteng ataupun vihara, korban diarahkan untuk langsung mengambil tempat dan sembahyang. Saat korban sembahyang itulah, pelaku kabur membawa harta dan meninggalkan korbannya di tempat sembahyangan.
Aksi kedua pelaku bisa diungkap polisi setelah terekam kamera pengawas atau CCTv yang terpasang di beberapa tempat sembahyang.
"Awalnya kedua pelaku, Ahui dan Ani tak mengakui perbuatannya. Padahal semua korban yang melapor, seperti salah satu korbannya, atas nama Cahyati menyebut merekalah pelakunya.
“Begitu putar beberapa rekaman kamera pengawas, mereka tak bisa mengelak lagi. Semua aksi kedua pelaku terekam kamera pengawas di kelenteng maupun vihara di Batam, baik saat keduanya mengarahkan korban untuk sembahyang sampai dengan pelaku membawa kabur barang berharga milik korbannya," kata Kompol Chaidir. (gas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Stafsus Presiden: Kultur Individualisme Memecah Belah Bangsa
Redaktur & Reporter : Budi