jpnn.com, JAKARTA - Nama mantan bendahara umum Partai Demokrat M Nazaruddin disebut-sebut berada di balik penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) yang memilih Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai ketua umum.
Hal ini disampaikan oleh salah satu peserta KLB dalam video kesaksian yang diputarkan di Kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (8/3)
BACA JUGA: Mas AHY Tiba di Kantor Kemenkum HAM, Langsung Keluarkan Kalimat Ini, Tegas, Brimob Bersiaga
Dalam video kesaksian yang ditonton oleh seluruh ketua DPD bersama para pendiri partai berlambang bintang mercy tersebut, nama Nazarudin disebut sebagai orang yang memberi uang kepada para peserta KLB.
Mantan Wakil Ketua DPC Kota Mobagu, Sulawesi Utara, Gerald Piter Runtuthomas memberikan kesaksiannya setelah menghadiri KLB tersebut.
BACA JUGA: Pelaku 5 Orang, Pakai Toyota Avanza, Banyak Korbannya
Para peserta KLB sebelumnya diiming-imingi uang sebesar Rp100 juta untuk mengikuti KLB di Deli Serdang, namun para peserta hanya menerima uang sebesar Rp 5 juta.
Lantas, para peserta yang tidak terima memberontak kepada para penyelenggara.
BACA JUGA: Tawuran Pecah, RH Terjatuh, Tak Ada Ampun, Celurit Menancap Berkali-kali, Ngeri
"Kemudian, kami dipanggil dan ditambahi oleh Bapak M Nazaruddin. Akhirnya kami ditambah oleh Bapak Nazaruddin Rp 5 juta," jelas Gerald, Senin (8/3).
Lebih lanjut Gerald menyebutkan, dirinya dijanjikan uang sebesar Rp 100 juta oleh seseorang bernama Vecky Gandey.
"Pada tanggal 14 Februari Pak Vecky menghubungi saya melalui WA untuk mengikuti kongres dan disampaikan oleh Pak Vecky, ikut KLB memilih ketum baru, yang langsung dikatakan adalah Pak Moeldoko, bahwa gerbong sekarang, gerbong Pak Moeldoko," jelasnya.
Gerald melanjutkan dirinya diajak untuk ikut dalam KLB tersebut menggantikan Ketua DPC Kota Mobagu yang tidak ingin hadir.
"Saya bilang sama Pak Vecky Gandey, saya belum pegang SK revisi struktur, dia bilang ikut saja yang penting sudah ada di lokasi KLB, akan memilih ketum baru yaitu Pak Moeldoko," lanjut Gerald dalam video kesaksian tersebut. (mcr8/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Kenny Kurnia Putra