Ternyata Ada Peran Unit Tank Tertua di Dunia dalam Perang Ukraina

Kamis, 24 Maret 2022 – 11:39 WIB
Warga Volnovakha melewati tank angkatan bersenjata Ukraina yang hancur. Kota tersebut di bawah kendali Republik Rakyat Donetsk. Foto: Maxim Blinov/Sputnik

jpnn.com, DONETSK - Kantor berita Rusia Sputnik menyebut unit tank tertua di dunia mengambil bagian dalam perang di Ukraina.

Unit tank yang dimaksud adalah The Royal Tank Regiment (RTR) milik Kerajaan Inggris.

BACA JUGA: 17 Komandan Rusia Dibantai di Ukraina, Vladimir Putin Mulai Paranoid

Ini sekilas profil unit tank tertua di dunia The Royal Tank Regiment:

  • Dibentuk oleh Angkatan Darat Inggris pada 1916, saat Perang Dunia Pertama.
  • Moto resmi resimen ialah Fear Naught.
  • Warna resimen adalah cokelat, merah dan hijau.
  • Garnisun RTR berada di Bovington Camp, Dorset dan di Tidworth Camp, Wiltshire.
  • RTR berperan dalam PD I, PD II, Perang Korea, dan Perang Irak.

Sputnik mengeklaim salah satu korespondennya menemukan dokumen tentang pelatihan militer prajurit Ukraina yang bertempur di Donbass.

BACA JUGA: Sniper Paling Menakutkan di Dunia Diserang Tank Rusia, Mati?

Konon dokumen yang ditemukan di Volnovakha itu berupa sertifikat yang mengonfirmasi prajurit Ukraina menyelesaikan kursus pelatihan sersan junior dengan partisipasi instruktur Inggris. Sertifikat tersebut dikeluarkan oleh Royal Tank Regiment.

Menurut sertifikat itu pelatihan terdiri dari empat modul yakni pelatihan senjata, navigasi, pelatihan medis, dan gerakan berpasangan.

BACA JUGA: Inilah Temuan NATO soal Cara Tiongkok Bantu Rusia di Konflik Ukraina

Masih menurut Sputnik, Inggris mengumumkan akan memasok ribuan rudal ke Ukraina dan mengalokasikan puluhan juta pound untuk kebutuhan militer yang mendesak di Kiev.

Sputnik menyebut Rusia melancarkan operasi militer khusus di Ukraina sejak 24 Februari sebagai tanggapan atas seruan dari rakyat Donetsk dan Lugansk yang meminta perlindungan lantara diserang pasukan Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan operasi itu bertujuan untuk "demiliterisasi dan denazifikasi" Ukraina. (adk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler