jpnn.com, JAKARTA - Dinamika dalam rapat pleno DPP Partai Golkar menyikapi status hukum Setya Novanto pada 21 November lalu memang tinggi, bahkan ada yang sampai gebrak meja.
Ini diungkapkan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Golkar Sarmuji, dalam diskusi bertajuk "Beringin Diterpa Angin" di Cikini, Jakarta Pusat pada Sabtu (25/11).
BACA JUGA: Roem Kono Ajak Semua Pihak Tetap Hormati Setnov
"Dinamikanya memang lebih tinggi, tapi suasana terkontrol tidak ada yang emosi di luar batas. Ada yang gebrak meja pun pimpinan bilang jangan," ucap Sarmuji.
Dia pun memastikan di forum tersebut tidak ada kecurigaan sedikit pun terhadap semua pengurus, ada 35 orang yang kritis dalam menyampaikan pendapat.
BACA JUGA: Kang Dedi tak Tertarik Maju Jadi Ketum Golkar
Dalam rapat tersebut, kata Sarmuji, ada sembilan kesimpulan yang dihasilkan yang kemudian dijadikan lima poin keputusan. Hal itu menurutnya merupakan jalan tengah dari semua aspirasi yang disampaikan setidaknya oleh 35 orang pengurus yang kritis.
"Lima poin itu adalah kesepakatan paling maksimal yang bisa dihasilkan yang mencerminkan titik temu dari semua yang dikemukakan di rapat," ucap politikus Senayan ini.
BACA JUGA: Kunjungi Pak JK, Fadel Muhammad Ingin Golkar Bersih
Dia pun tidak menepis jika ada pihak-pihak yang kecewa. Baik yang menginginkan Munaslub maupun yang tetap mempertahankan Setya Novanto. Tapi semua aspirasi sudah diakomodir di lima poin tersebut. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Diminta Berhati-hati Memilih Pengganti Novanto
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam