Ternyata Begini Cara Calon Haji Sembunyikan Rokok Sebelum Berangkat

Kamis, 11 Juli 2019 – 13:02 WIB
Jemaah Haji Indonesia. ILUSTRASI. Foto: Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Banyaknya rokok yang disita petugas di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) ternyata tidak membuat jemaah calon haji  lain kapok.

Para calhaj yang bermaksud melakukan hal serupa justru mencari cara agar barang itu bisa lolos pemeriksaan.

BACA JUGA: Sudah 64 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

Misalnya, kemarin (10/7), seorang calhaj asal Sampang membungkus rokok yang dibawa dengan menggunakan aluminium foil.

Sufiah, 55, jamaah kloter 12 asal Kabupaten Sampang, hanya bisa pasrah saat petugas membongkar isi tasnya. Sebab, tiga perempat barang di tasnya diisi rokok.

BACA JUGA: 7 Manfaat Minum Air Kelapa untuk Jemaah Calon Haji

BACA JUGA : 7 Manfaat Minum Air Kelapa untuk Jemaah Calon Haji

Perempuan asal Pulau Mandangin itu mengaku, barang tersebut dibawa untuk oleh-oleh. Dia mengatakan, beberapa kerabatnya yang bekerja di Arab Saudi minta dibawakan barang itu.

BACA JUGA: Suhu di Madinah 45 Derajat, Jemaah Diminta Tidak Lepas Alas Kaki

Jumlahnya pun tidak tanggung-tanggung. Total ada 20 slof. Di setiap kemasan sudah lengkap tertulis nama penerima.

Tiap kemasan rokok tersebut dibungkus rapi dengan menggunakan aluminium foil, lalu dilapisi lakban.

Harapannya, aluminium foil bisa mengelabui pemindai sinar X, tetapi ternyata tidak. Petugas tetap mengendus upaya itu. Mereka menggeledah dan memergoki rokok-rokok tersebut.

''Semua barang yang dilarang dan ketahuan petugas akan disita dan dimusnahkan,'' papar Kabid Penerima dan Pemberangkatan Haji Sutarno Pertowiyono.

BACA JUGA : Fahri Hamzah Sebut Kualitas Pelayanan Haji Semakin Baik

Bukan hanya itu, petugas juga menemukan perangkat komunikasi berupa handy talkie (HT). Jumlahnya 30 buah dalam satu koper.

Alat tersebut, menurut CJH yang membawanya, akan digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama jamaah lain di sana. Sutarno mengatakan, jamaah dilarang membawa HT.

''Khawatirnya bisa mengganggu frekuensi di sana,'' jelasnya.

Beberapa barang nyeleneh pun masih ditemukan di tas milik CJH. Misalnya, kemarin, ada yang membawa cobek dan pencit alias mangga muda.

Lengkap dengan bumbu rujaknya. Sementara itu, hingga kemarin dua jamaah embarkasi Surabaya tercatat meninggal di daerah asalnya. Yakni, dari Kabupaten Sumenep dan Pamekasan.

Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Jamal mengatakan, jamaah haji yang meninggal di daerah tidak akan kehilangan hak hajinya yang telah dilunasi. Keluarganya berhak menggantikan.

''Namun tidak bisa berangkat tahun itu juga, harus tahun depan,'' katanya.

Selain itu, jaminan asuransi belum bisa didapatkan. Jamal menuturkan, yang mendapat asuransi adalah CJH yang sudah masuk Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES).

''Setelah itu, jika terjadi kecelakaan hingga meninggal, akan mendapat santunan,'' paparnya.

Soal besarnya asuransi, Jamal menyatakan belum menerima informasi tersebut. ''Kami belum terima informasi itu. Tapi, kami pastikan ada jaminan bagi mereka,'' ungkapnya. (gal/c15/ady/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah 18 Calhaj Dirawat di Klinik Kesehatan Haji


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler