jpnn.com, KIEV - Rinat Akhmetov secara terbuka menyebut Rusia sebagai agresor.
Orang terkaya di Ukraina itu juga melabeli Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai penjahat perang.
BACA JUGA: MUI Menyoroti Invasi Rusia ke Ukraina, Ada Kata Heroisme
"Rusia negara agresor dan Putin adalah penjahat perang. Ukraina selalu menjadi negara yang damai dan tidak pernah menyerang siapa pun. Dan hari ini negara kami hancur. Desa, kota, infrastruktur, dan warga sipil menderita," katanya seperti dikutip dari Ukrainska Pravda, Sabtu (5/3).
Rinat Akhmetov merupakan pendiri System Capital Management (SCM) dan mengawasi sahamnya di berbagai bisnis industri.
BACA JUGA: Wanita Cantik Ukraina Bawa AK-47, Selamat Datang di Neraka
Pria kelahiran Donetsk berusia 55 itu memiliki saham di perusahaan pertambangan dan baja Metinvest Group, salah satu perusahaan swasta terbesar di Ukraina.
Selain pertambangan, usaha Akhmetov juga termasuk di bidang telekomunikasi, teknik, keuangan, real estat, transportasi, sepak bola dan ritel.
BACA JUGA: Rusia Sebut Ukraina Lakukan Provokasi Mengerikan terkait Pembangkit Tenaga Nuklir
Forbes menyebut kekayaan bersih Akhmetov saat ini mencapai USD 5,8 miliar atau sekitar Rp 84 miliar.
Akhmetov mengatakan semua kontak bisnisnya dengan Rusia telah terputus. Dia mengaku tidak lagi memiliki kepentingan dan aset di Negeri Beruang Merah.
"Saya membantu tentara Ukraina mempertahankan kedaulatan negara kami, untuk menang, dan Ukraina harus bertahan hidup," ujarnya.
Hal senada juga diungkap pria-pria tajir Ukraina lain seperti Victor Pinchuk dan Constantine Zhevago.
Pinchuk sepakat dengan Akhmetov, menyebut Rusia agresor dan Putin penjahat perang.
"Kami juga bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan Ukraina dan organisasi sukarelawan," tutur Pinchuk.
"Perusahaan industri kami mendukung unit militer dan unit pertahanan teritorial," imbuhnya. (up/adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek