jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menjalani proses klarifikasi ke kantor partainya di Jakarta Pusat pada Jumat (28/7), terkait pertemuannya dengan Ketua Umum Gerindra sekaligus Bakal Capres 2024 Prabowo Subianto.
Budiman kepada pihak DPP PDIP mengaku tidak pernah mengungkapkan dukungan meski pernah menemui Prabowo.
BACA JUGA: Hasto Ungkap Dialognya dengan Budiman Sudjatmiko, Apa Isinya?
"Beliau (Budiman, red) menjelaskan, ya, niatnya dia bukan untuk dukung Pak Prabowo," kata Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin dalam keterangan persnya.
Dia mengatakan Budiman menemui Prabowo agar terjadi konsolidasi antara Bakal Capres 2024, yang dianggap mewakili semangat reformasi, yakni Menhan Ri itu dengan Ganjar Pranowo.
BACA JUGA: Anggota Densus 88 Bripda IDF Tewas Tertembak Senpi Rakitan Ilegal
"Sebenarnya dia (Budiman, red) ingin supaya ada konsolidasi calon yang dianggap sebagai calon reformasi, katakanlah begitu," kata Komarudin.
Saat proses klarifikasi, Komarudin sempat menegaskan agar seluruh kader PDIP, baik di tingkat pengurus maupun anggota tegak lurus sesuai arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam mendukung Ganjar sebagai Capres 2024.
BACA JUGA: Versi Rizal Ramli, Ekonomi Indonesia Tidak Genting Ketika UU Ciptaker Dibuat
Komarudin kemudian menerima pertanyaan soal sanksi yang akan diberikan kepada Budiman setelah bertemu Prabowo.
"Tidak (ada sanksi, red), hanya memberi warning untuk kembali ke garis organisasi," katanya. (ast/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan