jpnn.com - JAKARTA - Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional benar-benar mendapat gemblengan yang ketat untuk urusan kedisiplinan dan waktu. Di pusat Pendidikan Latihan Paskibraka Nasional 2015 Cibubur, mereka harus hidup dengan kegiatan yang terjadwal dan rinci untuk hitungan waktu.
Para Paskibraka yang terdiri dari 34 perempuan dan 34 laki-laki tak lagi bisa tidur dan bangun sesuka hati layaknya saat masih di rumah. Mulai bangun sampai tidur lagi, semuanya sudah dijadwalkan.
BACA JUGA: Kejagung Belum Mampu Seret Pelanggar HAM Berat ke Meja Hijau
Kegiatan dimulai sejak pukul 04.15 WIB dini hari. Begitu bangun, mereka harus langsung persiapan untuk ibadah. Yang muslim ataupun tidak, memiliki jam ibadah sendiri sebelum memulai hari.
Kegiatan berlanjut dengan olahraga bersama yang dilanjutkan minum susu dan makan telur bersama. Menurut Ketua Pembina Paskibraka Nasional 2015, Suradmo, tambahan nutrisi itu penting bagi para Paskibraka.
BACA JUGA: Ketemu Presiden Turki, Jokowi Bahas Terorisme hingga Wisata
“Mereka ini banyak yang tidak minum susu dan telur. Padahal ini penting untuk asupan gizi mereka karena setelah makan telur dan minum susu bareng itu, mereka akan latihan keras," kata Sudarmo.
Latihan pengibaran bendera berlangsung maraton, dari jam 07.00 pagi sampai dengan 17.30 sore. Ada tiga kali istirahat, masing-masing pada pukul 10.00-10.30 untuk minum dan rehat. 12.00-13.30 untuk istirahat, sholat dan makan (Ishoma), serta 15.30-16.00 untuk sholat asar dan istirahat.
BACA JUGA: Yotje Mende: Kalau Saya Selalu Optimistis
Usai latihan, pemain diberi waktu ishoma sampai jam 19.30 kemudian masuk kelas sampai 21.00. "Mereka diberi pembekalan di sesi kelas. Mulai dari ketatanegaraan wawasan kebangsaan, sampai seputar Indonesia. Setelah itu tidur," tandasnya.
Dengan waktu yang terjadwal secara rinci itu, mental Paskibraka memang diuji. Bahkan handphone para anggota Paskibraka untuk sementara disita. Mereka tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga atau siapapun, sampai tugas menjadi Paskibraka selesai.
"Setelah 17 Agustus, mereka tidak pulang. Tapi rutinitasnya mulai longgar, sampai mereka pulang di Akhir agustus nanti," imbuh lelaki asal Surabaya tersebut.(dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Gelar Rapat Terbatas soal Dampak El Nino
Redaktur : Tim Redaksi