jpnn.com, BENGKULU - Penyidik Polres Seluma, Bengkulu telah mengorek keterangan dari SA, tersangka pembunuhan terhadap anggota TNI Kodim 0425 Seluma Serka Halil Putra pada Rabu (8/6) sekitar pukul 12.10 WIB.
Menurut Kabid Humas Polda Bengkulu Kombes Sudarno, hasil pemeriksaan sementara diketahui motif SA membunuh Serka Halil Putra karena kesalahpahaman.
BACA JUGA: Anggota TNI Serka Halil Putra Ditemukan Tewas Mengenaskan di Kebun
"Berdasarkan pengakuan pelaku, peristiwa tersebut terjadi akibat salah paham. Namun, kami masih mengumpulkan saksi-saksi untuk memastikan penyebabnya," kata Kombes Sudarno di Bengkulu, Jumat (10/6).
Proses hukum terhadap SA warga Kelurahan Bunga Mas Kabupaten Seluma itu masih berjalan.
BACA JUGA: Polisi Temukan Foto Ini di HP Aktivis Khilafatul Muslimin Cirebon Raya
Meski penahanan tersangka pembunuhan dilakukan di sel Mapolda Bengkulu, tetapi proses hukumnya dilakukan penyidik Polres Seluma.
Kombes Sudarno menjelaskan kesalahpaham antara pelaku dan korban tidak terkait dengan konflik lahan perkebunan, namun ada miskomunikasi kedua pihak.
BACA JUGA: Pak Sekda Akan Perjuangkan Ribuan Honorer, Jangan Dihapus Tanpa Solusi
"Sebelum kejadian, sempat terjadi cekcok mulut," ujar perwira menengah Polri itu.
Setelah perselisihan keduanya, korban yang anggota TNI sempat dilaporkan pelaku ke Polres Seluma.
"Pelaku tidak senang anaknya dituduh melakukan sesuatu oleh korban," ujar Sudarmo.
Dia menyebut pihak Polres Seluma yang menerima laporan tersebut mengarahkan SA melaporkan permasalahan itu ke Kodim, karena korban merupakan anggota TNI.
Setelah itu, cekcok antara korban dan pelaku berlanjut dengan perkelahian berdarah pada hari kejadian itu.
Saat itu, pelaku SA dan Serka Halil Putra berkelahi menggunakan senjata tajam jenis parang yang berujung tewasnya korban.
BACA JUGA: Restoran Babiambo Menjual Rendang Babi, Fauzi Bahar Gebu Minang Meradang
Seusai membunuh korban, pelaku SA langsung menyerahkan diri ke Polres Seluma.
"Saat anggota memeriksa lokasi, ditemukan jenazah korban sesuai dengan laporan yang disampaikan pelaku," ujar Kombes Sudarno. (ant/fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam