Ternyata, Kapolri Sudah Siapkan Pasukan Bersenjata

Senin, 05 Desember 2016 – 15:31 WIB
Jenderal Tito Karnavian. Foto: Hendra Eka/dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Kapolri Jenderal Tito Karnavian membeber fakta di balik pengamanan Aksi Bela Islam II, yang diwarnai kerusuhan di akhir unjuk rasa.

Dia mengatakan, kepolisian sebenarnya sudah menyiapkan tim khusus untuk mengantisipasi kericuhan dalam aksi 4 November 2016 itu.

BACA JUGA: Petinggi FPI Gugat Ahok Rp 204 Juta

Aksi super damai itu menuntut tersangka kasus kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ditahan.

"Kita memang siapkan tim khusus anti anarkis bila terjadi kondisi gangguan masyarakat, yang membahayakan keselamatan publik. Kita siapkan pasukan bersenjata yang hanya boleh keluar atas perintah Kapolda dan Kapolri. Tapi sampai akhir demo tidak ada yang keluar," ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (5/12).

BACA JUGA: Dikeroyok di Muka Umum, Ketua Golkar DKI Inginkan Proses Hukum

Tito menjelaskan, tim anti anarkis itu tidak diturunkan karena pihak kepolisian lebih memilih cara persuasif.

Meskipun diakuinya di depan Istana Negara ketika itu sempat terjadi pelemparan botol air mineral dan batu oleh para pendemo kepada 22 petugas gabungan yang sedang berjaga.

BACA JUGA: Kapolda Metro: Panitia Aksi 412 Akan Dipanggil

"Sesuai protap, pengamanan anggota di garis terdepan maupun belakang tidak dilengkapi senjata api apalagi peluru tajam. Sehingga kekuatan maksimal adalah gunakan tongkat, baju PHH, tameng. Dan bila terjadi hal lain, gunakan water canon dan gas airmata," tandasnya. (zul/RMOL)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sangat Rawan, 7.490 TPS Perlu Atensi Khusus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler