Ternyata Koh Ahok Jaim soal Warga Pinangsia

Galak Soal Penggusuran, Tapi Diam-Diam Sediakan Angkutan untuk Pidahan

Jumat, 29 Mei 2015 – 22:44 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok telah memberikan instruksi agar menyediakan kendaraan untuk warga Pinangsia, Jakarta Barat yang menjadi korban penggusuran. Kendaraan itu nantinya bisa digunakan untuk mengangkut barang-barang warga ke rumah susun.

Perintah dari Ahok itu disampaikan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso di depan perwakilan warga Pinangsia yang mendatangi gedung DPRD DKI, Jakarta, Jumat (29/5). Pertemuan itu tidak hanya dihadiri oleh warga, tetapi juga diikuti sekretaris Pemerintah Kota Jakarta Barat, camat Tamansari, lurah Pinangsia dan pejabat dinas penataan kota.

BACA JUGA: Ini Laporan Hasil Reses Pertama DPRD DKI

"Kalau mau pindah ke rumah susun, buat angkut barang-barangnya, kami sediakan mobil," kata Kukuh.

Anggota DPRD DKI Jakarta, Syarief juga hadir dalam pertemuan itu. Politikis Gerindra itu mengaku mengapresiasi Ahok.

BACA JUGA: Pemprov DKI Sudah Berikan Data Korupsi Printer dan Scanner

Kata Syarif, mantan bupati Belitung Timur itu ternyata memperhatikan kelangsungan hidup warga Pinangsia. "Pak Gubernur ternyata diam-diam nyuruh Pak Kukuh. Jadi gubernur selama ini marah-marah itu dia jaim (jaga image) aja. Dia udah ngusir tapi diam-diam kasihan juga sama warga," ucap Syarif.

Dalam pertemuan itu, DPRD memberikan rekomendasi kepada Pemprov DKI agar memberi kesempatan kepada warga supaya tetap bertahan di lokasi untuk sementara waktu. ‎DPRD memberikan tenggat waktu selama 10 hari.

BACA JUGA: Cerita Ahok soal Batu Akik

Selama 10 hari itu, Pemprov DKI harus menyediakan tenda-tenda yang laik untuk tempat tinggal sementara warga. ‎Selain itu, warga yang diberi tenggat 10 hari untuk mengemasi segala barangnya juga harus disediakan layanan jasa kesehatan.

Syarif mengatakan, tenda yang sekarang digunakan warga tidak memenuhi persyaratan. Karenanya, dia menuturkan, warga Pinangsia jangan dipaksa pindah‎.

"Beri waktu paling enggak satu minggu ini sudah beres. Paling lama 10 hari sebelum puasa sudah harus kosong," tandas Syarif.‎(gil/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Anggap Camat tak Penting


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler