jpnn.com - JAKARTA - Polisi sudah menangkap D yang diduga kuat otak pelaku pembunuhan jurnalis Nurbaety Rofiq pada Senin (20/7). Nurbaety ditemukan tewas di rumahnya di Perumahan Gaperi, Bojonggede, Kabupaten Bogor pada Sabtu (18/7).
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengatakan, awal keterlibatan D diketahui pada saat polisi mengoptimalkan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dari sana, polisi mendapatkan gambaran tentang ciri-ciri pelaku yang sebelumnya mengawasi rumah Nurbaety.
BACA JUGA: Polisi Tangkap Otak Pelaku Pembunuhan Jurnalis Nurbaety
"Ciri-ciri tersebut kemudian dikaitkan dengan identitas para pelaku. Kami cari ke rumah saudara D dan setelah kami cari, kami tidak mendapatkan saudara D, tapi kami mendapatkan istrinya dan orangtua angkatnya yang laki-laki," kata Krishna di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (21/7).
Namun, Krishna menyatakan, istrinya menutupi keberadaan D. Polisi sempat melakukan pemeriksaan terhadap istri D. Saat itu, polisi juga menyita handphone dari tangan istri D.
BACA JUGA: Alhamdulillah, Anak yang Diculik di PGC Ditemukan, Diantar Sopir Taksi
"Istrinya baru memiliki handphone itu beberapa hari lalu. Jadi dari sana kami melihat ada ciri-ciri, walaupun data sudah dihapus. Handphonenya murah, handphone kecil, tidak bisa buat browsing, tapi log-nya menjelaskan blog dari korban. Jadi itu adalah indikasi kuat bahwa ini diduga milik korban. Kami berusaha untuk membongkar forensi audit terhadap handphone itu," ucap Krishna.
Dengan data lain, Krishna menjelaskan, polisi mendapatkan gambaran bahwa D juga sering berhubungan dengan para pelaku. Ia mengatakan, penangkapan terhadap D merupakan kerja sama dari Polda Metro Jaya dan Polres Depok.
BACA JUGA: Bak Film Action, Jambret Kejar-kejaran Lawan Korban, Eh Apes Bensinnya Abis, Akhirnya...
"Kami (menangkap D) berdasarkan fakta dan analisa serta alat-alat bukti yang ada dan penggunaan teknologi yang optimal," ucap Krishna.
Menurut Krishna, kasus yang menimpa Nurbaety awalnya adalah pencurian. "Usaha pencurian, namun kemudian meningkat menjadi pencurian dengan kekerasan dan terakhir pembunuhan. Jadi sekarang semua kasusnya berada di Polres Depok," tuturnya.
Krishna menjelaskan, D memantau aktivitas korban dengan tinggal di sebelah rumah korban. "Yang bersangkutan bekerja selama kurang lebih dua minggu sebelumnya di lokasi persis di sebelah rumah korban. Kemudian yang bersangkutan yang mempunyai inisiatif melakukan usaha perampokan, yang merencanakan, memimpin, dan yang merancang," tandasnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Ingin Gulingkan Truk Polisi, Untung Pak Danramil Datang
Redaktur : Tim Redaksi