Ternyata Richard Bisa Bikin Ferdy Sambo Kaget, Panik, Bingung, Oh, Iya?

Kamis, 08 Desember 2022 – 08:01 WIB
Terdakwa kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat, Ferdy Sambo saat mengikuti sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (29/11).Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Ferdy Sambo menyampaikan kesaksian dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (7/12).

Ferdy Sambo menegaskan bahwa dirinya memerintahkan Richard Eliezer atau Bharada E untuk menghajar Brigadir J.

BACA JUGA: Jelang Tengah Malam Putri Candrawathi Bersuara Lirih: Sudah, Pah, Saya Takut

Suami Putri Candrawathi itu sempat menghardik Yosua jelang detik-detik penembakan terhadap Yosua.

"Saya bilang, 'Kamu kurang ajar!' Saya perintahkan Richard untuk hajar," kata Ferdy Sambo.

BACA JUGA: Terungkap, Ferdy Sambo Tidak Berkutik saat Dilabrak Benny Ali di Mako Brimob

Hakim bertanya bagaimana Ferdy Sambo memerintahkan Richard untuk menghajar Brigadir J.

Mantan Kadiv Propam Polri itu pun mempraktikkan dengan menyerukan 'Hajar, Cad! Kamu hajar, Cad!'.

BACA JUGA: Richard Eliezer: Maaf, Jenderal, Saya Hanya Ikuti Perintah Pak FS

Mendapat perintah dari komandannya, Richard pun menembak Yosua hingga Yosua roboh.

Ferdy Sambo mengungkapkan bahwa penembakan tersebut berlangsung dengan cepat.

"Itu kejadian cepat sekali. Tidak sampai sekian detik karena cepat sekali penembakan itu," ucap Sambo.

Ferdy Sambo Mengaku Kaget, Panik, Bingung

Ferdy Sambo mengaku kaget karena Richard menembak Yosua.

Pria kelahiran 9 Februari 1973 itu mengaku sempat memerintahkan Richard untuk berhenti ketika melihat Yosua terjatuh.

"Saya kaget, kemudian saya sampaikan, 'Setop! Berhenti!' begitu melihat Yosua jatuh. Kemudian, sudah berlumuran darah. Saya jadi panik, Yang Mulia," kata Sambo.

Setelah melihat Richard menembak Yosua, pria yang lahir di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, itu mengaku sempat bingung. Dia bingung mengenai bagaimana harus menyelesaikan kasus penembakan tersebut.

Dia lantas berpikir berdasarkan pengalamannya, yang paling memungkinkan dari peristiwa penembakan ini adalah kejadian tembak-menembak.

"Akhirnya, kemudian saya melihat ada senjata Yosua di pinggang (Yosua), kemudian saya mengambil dan mengarahkan tembakan ke dinding, Yang Mulia," ucap Ferdy Sambo.

Selanjutnya, Sambo meletakkan senjata Yosua di samping tubuh Yosua.

Sambo meminta Ricky untuk mengantar Putri Candrawathi ke rumah di Saguling, dan meminta Prayogi selaku sopir untuk menghubungi ambulans.

"Karena saya berpikir, mungkin masih bisa dibawa ke rumah sakit, Yang Mulia," tambah Sambo.

Ricky Rizal Tidak Siap Menembak Yosua

Pada persidangan tersebut, Ferdy Sambo juga memaparkan bahwa dirinya sempat meminta Ricky Rizal untuk menjadi back-up dirinya ketika ingin menemui Yosua dan bertanya mengenai peristiwa yang terjadi antara Yosua dengan Putri Candrawathi di Magelang, Jawa Tengah.

Saat Ferdy Sambo bertanya kepada Ricky, apakah Ricky siap untuk menembak Yosua bila Yosua melakukan perlawanan, Ricky menyatakan bahwa dirinya tidak siap.

"Saya masih berpikir siapa yang bisa back-up saya. Akhirnya, saya minta Ricky panggil Richard," ujar Ferdy Sambo.

Ketika Ferdy Sambo bertanya kepada Richard, apakah Richard siap untuk menjadi back-up dirinya dan menembak Yosua apabila Yosua melawan, Sambo mengatakan bahwa Richard menyanggupi permintaan itu.

"Kamu siap nembak, enggak? 'Saya siap nembak, Pak'," ucap Ferdy Sambo ketika bercerita tentang percakapannya dengan Richard di lantai tiga rumah Saguling. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler