jpnn.com - JAKARTA - Ferdy Sambo mengungkapkan percakapan yang berlangsung antara dirinya dengan Putri Candrawathi mengenai pelecehan yang dilakukan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Percakapan Ferdy Sambo dengan istrinya itu berlangsung pada 7 Juli 2022, jelang tengah malam.
BACA JUGA: Sambo Percaya 1.000% Cerita Putri Candrawathi, Cinta Pertama Sejak SMP, Oalah
Saat itu, Ferdy Sambo berada di Jakarta. Putri Candrawathi berada di Magelang, Jawa Tengah, bersama Richard Eliezer, Kuat Ma'ruf, Ricky Rizal, Susi selaku asisten rumah tangga, dan Yosua.
"Kurang lebih jam 23.00 WIB, saya ditelepon istri saya tanggal 7 itu. Saya kaget karena istri saya menelepon dalam kondisi menangis, Yang Mulia. Istri saya menyampaikan, ‘Pah, Yosua berlaku kurang ajar kepada saya. Dia masuk ke kamar saya’,” ucap Sambo ketika menyampaikan kesaksian dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (7/12).
BACA JUGA: Putri Candrawathi Pakai Celana Pendek Pahanya Diraba Yosua, Ferdy Sambo Penasaran
Merespons ucapan istrinya, Ferdy pun mempertanyakan apa yang dimaksud dengan perlakuan kurang ajar dan mengapa Yosua berani berlaku kurang ajar terhadap Putri Candrawathi.
Namun, Putri Candrawathi justru meminta kepada Ferdy Sambo untuk tidak menelepon ajudan yang lain dan mengatakan bahwa dirinya akan kembali ke Jakarta pada keesokan harinya.
BACA JUGA: Richard Eliezer: Maaf, Jenderal, Saya Hanya Ikuti Perintah Pak FS
Putri Candrawathi Melarang Ferdy Sambo ke Magelang
Ferdy Sambo pun menawarkan untuk menjemput Putri ke Magelang.
Namun, Putri kembali melarang Ferdy Sambo karena dia khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di sana.
"Kalau gitu, saya minta polres untuk datang amanin kamu. ‘Sudah, Pah, saya takut. Nanti terjadi apa-apa, ada ancaman dari Yosua’,” ucap Ferdy Sambo mengulang percakapannya dengan Putri Candrawathi melalui telepon.
Ketika Ferdy Sambo tetap memaksa untuk berangkat ke Magelang, Putri kembali melarang Ferdy Sambo.
Putri bilang bahwa situasi di Magelang sudah tenang. Kuat Ma'ruf dan Ricky pun sudah tertidur di depan tangga.
Akhirnya, Ferdy Sambo pun berpesan kepada Putri untuk menghubungi dirinya jika terjadi apa-apa.
Seusai menyampaikan kesaksian tersebut, hakim pun bertanya mengenai bagaimana reaksi Ferdy Sambo ketika Putri menghubungi dirinya.
"Saya kaget, Yang Mulia, karena tidak seperti biasa istri saya menelepon dalam kondisi menangis dan berbisik seperti itu. Seperti tidak ingin kedengaran yang lain," kata Ferdy Sambo.
Cerita Putri Candrawathi tentang Pelecehan
Ferdy Sambo memaparkan kisah pelecehan yang dilakukan Yosua berdasarkan cerita istrinya, Putri Candrawathi.
"Saya tidak bisa berpikir bahwa ini terjadi pada istri saya, Yang Mulia. Saya tidak bisa berkata-kata apa mendengar penjelasan istri saya itu," kata Ferdy Sambo.
Ferdy Sambo mengatakan bahwa usai menerima telepon dari Putri Candrawathi pada malam hari tanggal 7 Juli, dia bertemu dengan istrinya itu di rumah pribadi mereka di Jalan Saguling, tepatnya setelah Putri kembali dari Magelang, Jawa Tengah.
Putri menceritakan bahwa di Magelang Yosua masuk ke kamar Putri saat Putri dalam kondisi tertidur.
"Kemudian, tiba-tiba Yosua sudah ada di depan istri saya, Yang Mulia. Istri saya kemudian kaget, tetapi kemudian Yosua mengancam, Yang Mulia," kata Sambo.
Setelah menyampaikan ancaman tersebut, Sambo mengatakan Yosua memperkosa Putri Candrawathi yang saat itu sedang dalam kondisi sakit.
"Kemudian, dia (Yosua) mengancam juga dan menghempaskan istri saya," tambahnya.
Sambo pun mengaku kaget dan tak pernah berpikir bahwa peristiwa yang terjadi di Saguling terjadi sefatal itu.
"Seandainya saya diceritakan malam (tanggal 7 Juli), pasti saya akan melakukan upaya untuk mengamankan istri saya. Saya tidak kuat mendengar (cerita) istri saya. Dia juga menangis waktu itu. Saya emosi sekali, Yang Mulia," ucap Sambo.
Ferdy Sambo mengatakan bahwa selama bercerita, istrinya itu menangis dan mempertanyakan mengapa Yosua berani bertindak sejauh itu.
Mantan kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri itu juga mengatakan bahwa Putri sama sekali tidak menyampaikan perbuatan Yosua itu kepada ajudan lain.
"Ini merupakan pukulan berat buat saya, seorang pejabat Polri yang istrinya diperlakukan seperti itu, Yang Mulia," ujar Sambo. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu