jpnn.com - JAKARTA - Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI), Jerry Sumampouw menyatakan bukan hanya 7 daerah yang akan digeser penyelenggaraan Pilkadanya ke tahun 2017 dengan alasan calon tunggal. Tujuh daerah itu Pilkadanya digeser baru pada tahap pendaftaran.
Seperti diketahui, tujuh daerah itu adalah Kabupaten Tasikmalaya (Jawa Barat), Kota Surabaya (Jawa Timur), Kabupaten Pacitan (Jawa Timur), Kabupaten Blitar (Jawa Timur), Kota Mataram (Nusa Tenggara Barat), Kota Samarinda (Kalimantan Timur), dan Kabupaten Timor Tengah Utara (Nusa Tenggara Timur).
BACA JUGA: Jokowi Tolak Perppu, Bawaslu Gelar Rapat, Buruan!
Namun masih ada tahap berikutnya untuk menentukan keabsahan pasangan calon.
"Bukan hanya 7, menurut catatan saya ada 83 daerah lagi yang hanya punya 2 pasang calon. Kalau ada di antara pasangan calon dinyatakan tidak lolos oleh KPU, maka akan bertambah jumlah daerah yang Pilkadanya harus digeser ke tahun 2017," kata Jerry Sumampouw, di Gedung DPD, Senayan Jakarta, Rabu (5/8).
BACA JUGA: Jumlah Daerah dengan Calon Tunggal di Pilkada Bisa Bertambah Lagi
Saat ini lanjutnya, KPU tengah menelisik keabsahan persyaratan para calon Pilkada serentak. Sesuai jadwal, rencana KPU akan mengumumkan keabsahan persyaratan tersebut pada tanggal 24 Agustus 2015.
Belum lagi potensi penggunaan ijazah palsu oleh para kandidat yang prosesnya dapat dilakukan oleh aparat penegak hukum kapan saja. "Kalau polisi cepat menyikapi dan memprosesnya secara hukum, kan gugur juga posisi pencalonan mereka," ungkapnya.
BACA JUGA: Gatot dan Evy Kian Berani Beberkan Peran OC Kaligis ke KPK
Masalah lainnya yang juga berkontribusi terhadap bertambahnya calon tunggal menurut Jerry berasal dari hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh para dokter yang ditunjuk KPU.
"Jadi tidak ada jaminan hanya 7 daerah yang Pilkadanya ditunda, masih ada daerah-daerah lainya yang bakal menyusul. Tunggu saja hasil verifikasi oleh KPU pada 24 Agustus mendatang," pungkasnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Abrakadabra! Menteri Susi Datang, Nelayan Jembrana Untung Besar
Redaktur : Tim Redaksi