jpnn.com - JAKARTA--Mengejutkan. Ternyata tidak semua jajaran pemerintah daerah tahu soal e-formasi, suatu sistem elektronik terkait perencanaan pegawai. Padahal, aplikasi e-formasi sudah diterapkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) sejak 2014 lalu.
Seluruh instansi pemerintah yang mengajukan permohonan tambahan formasi CPNS tidak lagi menggunakan cara manual, datang ke KemenPAN-RB, tetapi melalui e-formasi tersebut.
BACA JUGA: Selain Jaksa D, KPK Juga Menangkap Satu Orang Lagi
Hingga saat ini, masih ada 91 pemerintah daerah pengisian e-formasinya di bawah 50 persen. Salah satu kendalanya, admin yang mengoperasikan e-formasi belum terampil menggunakan sistem informasi tersebut.
“Kami sangat terbuka jika admin perlu pelatihan. Silakan datang ke sini,” ujar Deputi SDM Aparatur KemenPAN-RB Setiawan Wangsatmadja, Minggu (10/4).
BACA JUGA: Munas Golkar Paling Jadi Ajang Bersaing Dua Nama Ini
Problem lain yang terungkap, adanya ketidakjelasan penanggungjawab di daerah. Selain itu, SDM terlalu cepat dimutasi juga menjadi kendala karena tidak ada pegawai yang memegang password sebelumnya. Dalam hal ini, KemenPAN-RB menyarankan agar mengganti admin, dan memberikan password baru.
Masalah lain, banyak pemda yang kebingungan dalam menginput nama jabatan, karena nama jabatan pada KemenPAN-RB berbeda dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN). Pasalnya, jabatan fungsional umum dipadatkan menjadi 2.620. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Kapolri Percayakan Penyelamatan WNI kepada Otoritas Filipina
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekjen PDIP: Bu Risma Hadiah Berarti buat Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi