jpnn.com - MAKKAH - Di tengah investigasi insiden berdarah di Mina, Kamis (24/9), muncul tudingan kepada keluarga kerajaan sebagai pemicu dari kepanikan jemaah, hingga berujung terjadinya Tragedi Mina 2015.
Dikutip dari Press TV, Jumat (25/9), bahwa kehadiran pangeran alias putra mahkota Raja Saudi yang juga Menteri Pertahanan Arab Saudi, Pangeran Mohammad bin Salman bin Abdul Aziz Al Saud, di Mina, membuat kisruh barisan rombongan calon haji yang akan melempar jumrah.
BACA JUGA: Inilah Beberapa Tragedi di Puncak Musim Haji
Press TV juga mengutip laporan dari surat kabar berbahasa Arab, al-Diyar yang menyebutkan, konvoi besar-besaran Mohammad bin Salman terdiri dari pasukan keamanan, termasuk 200 tentara dan 150 polisi. Mereka masuk, menerobos di antara para peziarah yang sedang bergerak maju. Ini menyebabkan kepanikan luar biasa.
Al-Diyar yang berbasis di Lebanon itu menurunkan tulisan, bahwa Mohammad dan rombongan dengan cepat meninggalkan tempat kejadian. Soal ini, pemerintah Saudi berusaha untuk menutup-nutupi seluruh cerita dan memaksakan 'pemadaman' media atas kehadiran Mohammad.
BACA JUGA: Kesaksian Jemaah yang Selamat dari Kamis Berdarah di Mina, Mana Pengamanan?
Al Diyar sendiri juga memuat bantahan pejabat Saudi mengenai kunjungan Anak Raja itu. Mengutip pernyataan salah seorang pejabat Saudi, tragedi Mina terjadi karena pejabat tidak menjalankan aturan yang telah ditetapkan.
(Baca Juga: Inikah Penyebab Jamaah Berhenti Mendadak hingga Terjadi Tragedi Itu?)
BACA JUGA: 2 Jemaah Indonesia yang Meninggal di Mina Berhasil Diidentifikasi
Tak lama setelah Tragedi Mina 2015, tulis Ad Diyar, Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdul Aziz langsung memperkenalkan daftar nama-nama petugas yang bertanggung jawab atas terjadinya tragedi Mina. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kesaksian Jamaah asal Indonesia, Banyak Mayat Digotong ke Arah Jembatan
Redaktur : Tim Redaksi