Terobosan Baru, Prodia Luncurkan 2 Pemeriksaan Berbasis Gen

Kamis, 04 Juni 2020 – 06:25 WIB
Petugas lab Prodia saat mengambil sampel di Laboratorium Pusat Prodia. Foto: Prodia

jpnn.com, JAKARTA - PT Prodia Widyahusada Tbk meluncurkan dua pemeriksaan berbasis gen dari rangkaian Prodia Genomics, yakni Prodia Wellness Genomics dan Prodia Bone, Muscle and Joint Genomics.

Prodia Wellness Genomics mampu mendeteksi risiko 39  jenis penyakit pada wanita dan 36 penyakit pada pria sekaligus.

BACA JUGA: Prodia Layani Pemeriksaan PCR Covid-19 Secara Real Time

Penyakit yang dideteksi antara lain kanker, diabetes, obesitas, strok, hipertensi, autoimun, hingga osteoporosis.

Sementara itu, Prodia Bone, Muscle and Joint Genomics mampu memprediksi risiko enam penyakit terkait tulang, otot dan sendi.

BACA JUGA: Bantu Mendeteksi Risiko Penyakit Autoimun, Prodia Luncurkan IMMUNErisk

Di antaranya adalah achilles tendinopathy, ankylosing spondylitis, high myopia, osteoarthritis, rhematoid arthritis, gout pada pria dan osteoporosis pada wanita.

Kedua pemeriksaan ini akan makin berdampak baik jika dilakukan sedini mungkin, yakni sejak usia 18 tahun.

Product Manager Prodia Trilis Yulianti menjelaskan, kedua pemeriksaan itu merupakan screening yang sangat awal untuk mendeteksi penyakit lebih dini.

“Kalau ingin mengetahui risiko penyakit yang lebih banyak dan sangat lengkap, bisa melalui Prodia Wellness Genomics,” kata Trilis, Kamis (4/6).

Dia menambahkan, masyarakat yang sudah tahu memiliki risiko terhadap penyakit tertentu dapat dilakukan pemeriksaan Prodia Bone, Muscle and Joint.

Sejak 2018, Prodia terus mengembangkan dan meluncurkan pemeriksaan berbasis genetik yang dikemas dalam Prodia Genomics.

Di antaranya adalah Prosade NIPT untuk melihat risiko kelainan kromosom pada janin dan CArisk untuk melihat risiko terhadap 13 jenis kanker.

Ada juga DIArisk yang dapat mendeteksi risiko beberapa penyakit diabetes, TENSrisk untuk melihat risiko terhadap penyakit hipertensi, dan VASCULArisk yang dapat mendeteksi risiko penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular. (jos/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler