jpnn.com, BANYUWANGI - Teror benda yang menyerupai bom terjadi di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.
Sejak malam kemarin, lokasi di depan pintu masuk PT BSI gempar dengan adanya benda berbentuk seperti rangkaian bom.
BACA JUGA: Pelaku Teror Bom Sumbawa Belum Terungkap
Untuk mengantisipasi ancaman dan bahaya yang ditimbulkan, jalur di depan lokasi ditutup.
Kendaraan yang hendak menuju Pulau Merah atau sebaliknya harus memutar arah dari timur restoran De Tumpit ke utara.
BACA JUGA: Penyelidikan Teror Bom di Kantor Bupati Masih Dilakukan
Pihak BSI yang diwakili Senior Manager External Affairs Bambang Wijonarko menjelaskan, benda tersebut ditemukan petugas sekuriti saat berpatroli keamanan rutin.
"Semalam tim sekuriti kami menemukan benda yang kami tidak tahu itu pukul 23.30," terangnya.
BACA JUGA: Densus Tangkap Teman Satu Kontrakan Perakit Bom Panci Bandung
Dia menjelaskan, setelah menemukan benda yang mencurigakan itu, pihaknya kemudian berkoordinasi dengan pihak pam obvitnas untuk penanganan lebih lanjut.
Sebagai tanggung jawab dan salah satu fasilitas yang ditetapkan sebagai objek vital nasional, atas temuan tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan pam obvitnas.
"Pam obvitnas ini kemudian yang koordinasi dengan kewilayahan," ujarnya.
Selama ditangani pihak kepolisian, Bambang menerangkan bahwa kegiatan operasional di PT BSI tidak mengalami perubahan dan gangguan.
"Operasi kami berjalan normal. Tidak ada kaitannya dengan temuan benda asing ini," jelasnya.
Dia menambahkan, lokasi penemuannya juga terjangkau CCTV perusahaan.
Saat ini, ungkap Bambang, rekaman CCTV tersebut tengah didalami pihak kepolisian.
"Ya, saat ini penyidik polres melihat rekaman CCTV kami," katanya.
Sementara itu, Kapolres Banyuwangi AKBP Agus Yulianto seusai pengamanan lokasi menjelaskan kepada wartawan, benda tersebut dipastikan bukan bom.
"Sama halnya pada seminggu lalu, ada selesai karnaval. Ini sudah dipastikan bukan bom," terangnya.
Mengenai bentuk fisik benda yang mencurigakan itu, dia memerinci, berdasar pemeriksaan awal Jibom Brimob Polda Jawa Timur, rangkaian tersebut hanya seutas kabel dan tabung yang berisi tanah.
"Dan, itu hanya kabel-kabel dan kemudian ada tabung. Dipastikan Jibom Polda Jatim, isinya hanya tanah," jelasnya.
Mengenai keberadaan benda tersebut di depan area pintu masuk PT BSI, Agus menduga benda itu merupakan sisa karnaval.
Kendati demikian, terkait motif, pihaknya masih akan melakukan pendalaman untuk memastikan asal muasal benda tersebut.
"Itu sisa karnaval, kami akan melakukan pendalaman. Apa ini memang sengaja atau sisa karnaval."
Saat didesak mengenai kesengajaan teror mengingat penempatan benda itu berlokasi di depan obvitnas, Agus menampik kesimpulan terburu-buru tersebut.
Menurut dia, jalan di depan pintu masuk BSI merupakan jalur umum yang sering digunakan warga untuk lalu lintas.
Selain itu, saat ini banyak tempat menggelar karnaval dan sejenisnya.
"Ini jalur umum. Berkaitan dengan 17 Agustus di wilayah Banyuwangi, sepanjang bulan, ada karnaval," tuturnya.
Terkait ancaman sanksi bagi warga yang memiliki atau menaruh benda tersebut, Agus menyebut hal itu bergantung motivasi mereka saat menaruh benda yang mencurigakan tersebut.
Karena itu, pihaknya akan menindaklanjuti temuan tersebut dengan mendalami pemeriksaan. Kalau bermaksud untuk melakukan tindakan teror, jelas ada sanksinya.
Setelah kejadian, untuk menetralkan warga yang telanjur resah, dia akan menambah personel untuk melakukan penjagaan.
Selain itu, pihak kepolisian menyosialisasikan keberadaan obvitnas.
Selanjutnya, aparat kepolisian memeriksa isi rekaman CCTV dan saksi atas temuan benda tersebut.
Terkait rumor temuan itu merupakan pengalihan isu atas penetapan status tersangka Budi Pego, warga Desa Sumberagung yang juga aktivis tolak tambang, Agus menegaskan bahwa tidak ada sangkut pautnya.
"Kami belum bisa mengaitkan hal seperti itu. Ini perkara yang berbeda," terangnya. (sli/aif/c24/diq/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspadai Serangan Rumah Ibadah
Redaktur & Reporter : Natalia