Teror Bom, Polri Minta Daerah Lebih Agresif

Minggu, 20 Maret 2011 – 20:55 WIB
JAKARTA - Kecemasan warga terkait teror paket bom yang terjadi di Jakarta, telah meluas ke sejumlah daerahWarga khawatir dengan paket kiriman yang diterima, mengingat telah terjadi enam paket kiriman berisi buku yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya, sejak Selasa (15/3) lalu.

Terkait hal ini, pihak Mabes Polri pun meminta kepolisian di daerah untuk meningkatkan kewaspadaan

BACA JUGA: Setelah Pembalakan Liar, Sumalindo Dituduh Otoriter

Wilayah diminta meningkatkan respon dalam menanggapi laporan masyarakat terkait teror bom ini
Mabes tidak ingin teror itu memakan korban, seperti yang terjadi di Komunitas Utan Kayu, Jakarta Timur, Selasa sore lalu.

"Mabes telah mmemberikan petunjuk dan arahan untuk antisipasi di wilayah masing-masing, dan wajib melaporkan hal-hal atau kasus-kasus yang menonjol (kepada Mabes)," ujar Kabid Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes (Pol) Boy Rafli Amar, saat dihubungi JPNN, Minggu (20/3).

Seperti diberitakan sebelumnya, sejak Selasa lalu, setidaknya telah ditemukan enam paket bom rakitan di Jakarta dan Bogor

BACA JUGA: Terkait Teror Bom, Komisi III DPR akan Panggil Polisi

Terakhir, sebuah paket bom rakitan ditemukan di depan sebuah bengkel di Cilandak, Jakarta, Minggu (20/3) siang
Beruntung, bom rakitan yang tak jauh dari markas marinir itu, berhasil diidentifikasi tim gegana yang tiba

BACA JUGA: Bom Ulah Spekulan Politik, Bukan Teroris

Bom itu kemudian diledakkan petugas agar tidak menimbulkan resiko.

Sebelumnya, sudah ada pula lima rangkaian paket bom yang terjadi di JakartaBom pertama meledak di Kantor Berita Radio (KBR) 68 H yang juga markas Jaringan Islam Liberal (JIL), di Utan Kayu, Jakarta Timur, Selasa (15/3) sore, sekitar pukul 16.15 WIBPaket yang sedianya ditujukan untuk aktivis JIL, Ulil Abshar Abdalla itu, meledak saat polisi mencoba menjinakkanAkibatnya, dua polisi dan seorang petugas keamanan dilarikan ke rumah sakit akibat luka yang timbul dari ledakan itu.

Setelah itu, sekitar pukul 20.00 WIB di hari yang sama, paket bom lainnya ditemukan di Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta TimurBeruntung, paket peledak yang ditujukan untuk Kepala BNN Komjen (Pol) Gories Mere itu, berhasil dijinakkan polisiDan di waktu yang tak jauh beda, bungkusan yang sama pun ditemukan di kediaman Ketua Umum Pemuda Pancasila, Japto S Soerjosoemarno, di Ciganjur, Jakarta SelatanBeruntung, Japto yang menjadi target, terbebas dari ledakan dan polisi berhasil menjinakkan bom tersebut.

Kamis (17/3) berikutnya, bom serupa ditemukan di kediaman musisi Ahmad Dhani, di kawasan Pondok Indah, JakartaPolisi berhasil meledakkan bom yang tersimpan dalam buku bertajuk "Yahudi Militan" ituSedangkan bom terakhir, ditemukan Jumat (18/3) pagi, di Perumahan Kota Wisata, Cibubur, Bogor.

Lebih jauh, aksi teror ini bahkan telah membuat warga di sejumlah daerah menjadi resahHingga saat ini, polisi pun telah menerima lebih dari 13 laporan pengaduan warga, terkait paket mencurigakan, baik itu di kawasan Jakarta maupun daerah lainnyaTerkait hal ini, Polri meminta warga agar tidak panik dan bekerjasama dengan polisi"Masyarakat diharapkan tidak perlu panikLaporkan segera paket yang mencurigakan," tambah Boy Rafli(zul/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aksi Paket Bom Diduga Didanai Asing


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler