jpnn.com - SAMARINDA - Agar penyakit demam berdarah dengue (DBD) tak semakin mewabah, beberapa lingkungan di Kelurahan Budaya Pampang di-fogging, Jumat (26/8). Pengasapan itu terpaksa dilakukan karena sudah ada beberapa warga yang terjangkit penyakit mematikan tersebut.
Sekretaris Lurah (Seklur) Budaya Pampang Syahrani menjelaskan, masalah tersebut sebenarnya bias diatasi jika setiap warga memiliki kesadaran menjaga kebersihan lingkungan masing-masing.
BACA JUGA: Jelang Iduladha, Daging Kerbau Liar Serbu Pasar
“Belakangan wabah DBD melanda hampir setiap daerah, termasuk wilayah kami,” ujar Syahrani di laman Samarinda Pos, Minggu (28/8).
Dari data yang dia terima, ada sepuluh warganya yang mengidap DBD. Namun menurutnya para pasien tertolong berkat kerja sama antara warga, ketua RT dan pihak puskesmas.
BACA JUGA: Pedagang Hewan Kurban pun Menjerit
Agar tidak ada lagi warganya yang mengidap DBD, Syahrani meminta semua pihak untuk mengantisipasi mewabahnya penyakit tersebut.
“Beberapa lingkungan sudah melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan fogging diantaranya lingkungan RT 02, 03 dan 04. Alhamdulillah, kegiatan itu murni bentuk kesadaran warga tanpa desakan dari pemerintah,” ujarnya.
BACA JUGA: Anggota Polsek Duel Lawan Tentara Diraja Malaysia, Sembako Minim
Sementara itu, Ketua RT 04 Ujang Lahang mengaku, pengasapan yang dilaksanakan di lingkungannya atas dasar keinginan warga yang tak ingin DBD mewabah di area tersebut. Makanya PSN di lingkungan itu menurutnya dilaksanakan secara sukarela.
“Kami ingin lingkungan kami bebas DBD. Karena itu warga secara sukarela melakukan fogging di setiap rumah dan halaman yang berpotensi menjadi sarang nyamuk,” kata Ujang.
Dengan demikian, nyamuk aedes agepyti di lingkunganya tidak dapat berkembang biak dan mengancam warganya. “Jika ingin sehat, warga harus bergotong royong untuk menjaga kondisi lingkungan agar tetap bersih,” serunya. (kis/aya/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mencekam! Santri Dianiaya, FPI Ancam Sweeping Geng Motor
Redaktur : Tim Redaksi