jpnn.com, SAMARINDA - Warga Lempake, Samarinda Utara, Kaltim, hingga kini masih diteror hewan misterius.
Bahkan hampir semua kandang kambing yang berada di 4 lingkungan Rukun Tetangga, RT 16, 18, 19 dan 20 dijaga dengan ketat warga secara berkelompok.
BACA JUGA: Polisi Identifikasi Peneror Anggota Brimob di Masjid Falatehan
Salah seorang warga bernama Lutfi mengaku melihat sebuah penampakan saat melakukan ronda di RT 2.
“Sekitar pukul 02.00 Wita dini hari kami sengaja melakukan ronda malam keliling kampung setelah mendengar isu anjing siluman yang merebak di daerah Bedeng,” Kata Lutfi
BACA JUGA: Perlu Konsolidasi dan Evaluasi Terkait Kasus Penyerangan Polisi
Saat berkeliling kampung itulah, Lutfi bersama rekan-rekannya dikejutkan dengan penampakan dua ekor anjing dengan ciri-ciri sama seperti yang diceritakan warga.
“Satu bertubuh besar putih dan satunya lagi kecil warna gelap, tapi kami tidak dapat melihat dengan jelas wajah binatang itu, sebab jarak kami cukup jauh,” tambah Lutfi.
BACA JUGA: Polri Harus Bangun Citra Profesional Supaya Disegani
Curiga dengan keberadaan dua ekor anjing itu, Lutfi dan warga lain mengejar. Namun hewan yang diburu berhasil kabur ke arah Jalan Bedeng.
Enam jam setelah aksi pengejaran, warga di RT 19 dikejutkan dengan ditemukannya satu ekor kambing yang mati kehabisan darah.
Bahkan kondisi hewan ternak ini lebih mengenaskan dari penemuan sebelumnya. Bagaimana tidak, dua mata kambing tersebut hilang seperti dicungkil.
Lidah hilang, bahkan kuku kaki kambing tersebut juga seakan dicabut paksa.
Darah segar nampak memenuhi tubuh kambing, seolah kambing tersebut telah disiksa dengan sadis hingga tewas.
Kejadian tersebut baru diketahui warga sekitar pukul 08.00 Wita, saat pemilik kambing, Wakidi (55) memeriksa kandang dan bermaksud memberi makan kambing-kambinngya yang berada di dalam kandang.
“Sebelumnya sudah dua kambing saya yang mati, nah ini ada lagi. Saya kaget satu ekor kambing saya sudah mati tergeletak di dalam kandang,” kata Wakidi.
Kabar tewasnya kambing dengan cara tak lazim itupun segera merebak di lingkungan warga sekitar. Para pejabat desa dan dokter hewan sempat menyambangi kediaman Wakidi untuk melihat kondisi kambingnya.
“Dokter hewan juga tidak tahu penyebabnya. Kami ya tambah lebih bingung lagi,” tambahnya, seperti diberitakan Samarinda Pos (Jawa Pos Group).
Kini Wakidi mengecat merah semua kambingnya yang tersisa dengan maksud menolak bala.
“Ini anjuran orangtua dulu, ini pun baru saya cat tadi pagi,” ujar Wakidi.
Camat Samarinda Utara, Syamsu Alam mengaku kaget dengan kejadian tersebut kembali terjadi tiga hari berturut-turut.
Padahal katanya, upaya peningkatan keamanan di wilayah yang diserang hewan misterius sudah ditingkatkan dalam beberapa hari ini.
”Ini benar-benar sangat membingungkan sebab tak ada penjelasan logis tentang hal ini. Namun demikian kami berharap ini bisa segera teratasi,” singkat Syamsu.
Hingga kemarin, sudah 33 ekor ternak warga tewas dengan cara tak wajar. (kis/beb)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspada, Kemungkinan Akan Terjadi Serangan Lagi
Redaktur & Reporter : Soetomo