JAKARTA -- Deputi Penindakan Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen (Pol) Petrus Reinhard Golose menyebut, pihaknya kini tengah menyelidiki kelompok terorisme lain yang membangun basis massa dengan merekrut sejumlah pelajar di lokasi lain selain Jateng sekitarnyaMeski enggan menyebut lokasi yang perburuannya, Petrus menyebut, pihaknya telah menemukan pola yang serupa di lokasi berbeda.
‘’Ada-ada, tapi masih kami selidiki,’’ tegas Petrus, di Mabes Polri, Kamis (27/1) siang
BACA JUGA: JK: Tak Sopan Bicara Gaji ke Publik
Menurutnya pola perekrutan ini memang sudah lama terendus dan dipantau polisi‘’Yang jelas mereka kelompok lokal di Solo yang mencoba eksis dengan membentuk kelompok sendiri,’’ tambahnya.
Ini ditegaskan Petrus menanggapi pertanyaan wartawan mengenai keterkaitan kelompok yang diringkus Densus 88 Selasa (24/1) lalu itu dengan kelompok-kelompok teror yang tertangkap sebelumnya.
Dijelaskan, memang kelompok ini memiliki keterkaitan dengan kelompok yang dibangun Dr Azhari dulu
BACA JUGA: Separuh Napi Nusakambangan Pemakai Narkoba
Namun secara organisasi, kelompok ini dinilai terpisah dan melakukan aksi sendiriAlur kedekatan kelompok ini dengan Dr Azhari adalah melalui Heri Sigu alias Sogir, terdakwa terorisme yang ditangkap di Klaten bersama Abdullah Sonata 2010 lalu
BACA JUGA: Waktu Tersisa Singkat, KPK Harus Gerak Cepat
Sogir yang kini menunggu vonis pengadilan merupakan murid AzhariMenurut pihak Polri, Sogir lah yang menularkan ilmu merakit bom kepada Anto, anggota paling senior dalam kelompok Jateng itu.Seperti diketahui, terungkapnya kelompok yang diduga teroris di Jateng menguak bagaimana terorisme telah masuk ke komunitas pelajar dan pemuda. Data yang dihimpun Radar Solo (JPNN Group) menyebut tiga dari tujuh terduga yang ditangkap polisi merupakan pelajar dari sekolah menengah kejuruan yang samaYakni berasal dari SMKN 2 Kelaten, Jawa TengahSementara tiga lainnya adalah alumni dari sekolah tersebut
Mereka adalah Joko Lelono, 19, jurusan teknik elektro; Arga Wiratama, 18, jurusan teknik mesin; serta Yuda Anggoro, 19, jurusan mekanik elektro. Tiga alumnus itu yakni Nugroho Budi Santoso, 20; Tri Budi Santosa, 20; dan Agung Jati Santoso, 21.
Seperti diberitakan Selasa (24/1) pagi Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri menangkap Roki Apres Giyanto alias Anto seorang tukang parkir di Dukuh Tegal Baru, RT 03/RW 07, Desa Waru, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah sekitar pukul 10.00 WibDari penangkapan ini polisi melakukan pengembangan dan menangkap tujuh terduga lainnya yakni,Agung, Joko Lelono, Nugroho, Argo, Tribudi, Sigit dan Yudo
Khusus untuk Sigit polisi telah membebaskan karena kurangnya alat buktiSaat ini tujuh terduga lainnya telah dibawa ke Markas Komando Brigade Mobil Depok Jawa Barat untuk menjalani pemeriksaan.(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pekan Depan, KPK Periksa Gayus Tambunan
Redaktur : Tim Redaksi