Teroris Latihan Menembak di Belakang Rumah, Ini Sasarannya

Rabu, 20 September 2017 – 00:54 WIB
IM warga Majalengka ditangkap karena membawa sejumlah barang berbahaya jelang kedatangan Presiden Jokowi ke Lapangan Udara Cakrabuana, Penggung, Kota Cirebon, Senin (18/9). Foto: Kasatreskrim Cirebon for Radar Cirebon

jpnn.com, MAJALENGKA - IM, terduga teroris yang ditangkap jelang kunjungan Presiden Jokowi di Cirebon, Jabar, berlatih menembak di belakang rumahnya.

Hal itu terungkap saat Tim Gabungan terdiri dari Densus 88, Polres Majalengka, dan Polres Cirebon Kota melakukan penggeledahan di rumah IM, Blok Jumaah, Desa Burujul Wetan, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Selasa (19/9).

BACA JUGA: Kades Sudah Curiga IM, Terduga Teroris Dibekuk Dekat Bandara

Dari rumah IM, disita sejumlah benda yang diduga ada kaitanya dengan aksi teror pelaku.

Bahkan, petugas yang melakukan penggeledahan mulai pukul 11.00 WIB itu menemukan pecahan sendok dan gambar kartu yang diduga digunakan untuk berlatih menembak di pekarangan belakang rumahnya, lengkap dengan proyektil dan gotri bekas.

BACA JUGA: Terduga Teroris Dibekuk sebelum Presiden Tiba, Bandara Aman

Sedangkan yang diduga menjadi sasaran tembak adalah beberapa lembar kartu gambar dan sendok logam yang sudah terlihat bolong akibat hantaman proyektil.

Kapolres Cirebon Kota AKB Adi Vivid Agustiadi Bahtiar turut hadir dalam penggeledahan itu. Dia menjelaskan, terduga teroris yang ditangkap di luar Bandara Cakrabuana Cirebon itu telah ditetapkan sebagai tersangka.

BACA JUGA: Terduga Teroris Dibekuk sebelum Presiden Jokowi Mendarat

IM, kata kapolres, diduga kerap mengadakan latihan menembak di pekarangan rumahnya. Baik itu dengan air soft gun maupun senapan angin. Ini didapatkan dari barang bukti 8 butir proyektil dan gotri bekas dan ada yang masih utuh.

Cara latihan IM, lanjut Adi Vivid, kartu gambar ditempel pada dinding dan dijadikan sasaran tembak. Sendok logam serta botol bekas minuman soft drink juga diduga menjadi salah satu bagian sasaran latihan menembak tersebut.

Selain itu, petugas juga menemukan sangkur dan sarungnya di kamar tidur, serta pisau lipat di dapur belakang rumah.

“Bisa dilihat dari bekas gotri senapan angin, diduga yang bersangkutan melakukan latihan menembak dengan sasaran sendok, dengan jarak efektifnya 2-3 meter sendok bisa tembus. Ini berarti (senjata) yang dipakai latihannya berbahaya,” jelas Adi Vivid.

Mengenai botol bekas yang turut diamankan sebagai barang bukti, Vivid menjelaskan jika pola pecahan pada botol bekas tersebut tidak wajar.

Pada bagia badan botolnya seperti bekas tertembus peluru. “Karena kalau botol yang sengaja dipecahkan maka bekas pecahannya berserakan ke mana-mana,” lanjut kapolres.

Polisi juga mengamankan buku-buku berisikan ajakan jihad dan sebuah catatan yang berhubungan dengan Abu Bakar Al-Baghdadi salah satu tokoh ISIS di Iraq/Syiria. Meski demikian, terkait dengan ISIS, Adi mengatakan masih perlu pendalaman lebih lanjut.

Mengenai motif tersangka, Adi mengarakan ada dua kemungkinan. Karena IM berada di lokasi saat sedang berlangsung kunjungan RI-1, bisa saja sasarannya adalah Presiden Jokowi.

Tapi, pada saat itu juga ada petugas kepolisian yang berjaga dan posisinya cukup dekat dengan pelaku, bisa saja sasarannya polisi.

Pihaknya juga mendalami potensi keterlibatan jaringan IM, pelaku diduga tidak beraksi sendiri.

Di lokasi yang sama, Kapolres Majalengka AKBP Mada Roostanto mengimbau masyarakat agar tak mengucilkan keluarga terduga teroris, termasuk kepad EN, istri IM.

Karena hasil penyelidikan pihaknya menyimpulkan EN tidak terlibat dalam tindakan suaminya, termasuk tidak mengetahui kegiatan suaminya latihan menembak di belakang rumahnya.

“Masyarakat sekitar juga jangan memberikan kesan negatif dan menghakimi terhadap keluarganya. Mereka tidak ada kaitanya dengan kegiatan tersangka. Kami juga mengimbau kepada yang lain untuk menghargai hak-hak dan privasi keluarganya yang saat ini saja sudah sangat terpukul akibat persitiwa ini,” kata Mada.

Sementara itu, sekitar pukul 17.00 tim Reskrim Polres Cirebon Kota kembali mendatangi areal sekitar Bandara Cakrabuana, Cirebon.

Tim yang dipimpin Kasat Reskrim AKP Galih Wardana itu menggeledah sebuah warung nasi yang menjadi lokasi santap siang IM sebelum akhirnya ditangkap polisi. Warung itu berdempetan persis dengan pagar bandara.

Di samping warung itulah, polisi menemukan sekitar 5 bom molotov. Hingga menjelang waktu magrib, polisi tidak menemukan benda-benda yang mencurigakan.

“Ini sebagai langkah antisipasi saja. Karena IM ini kan kerap makan di warung ini. Bahkan dia sudah cukup akrab dengan pemilik warung dan warga di sekitar warung,” terang Galih.

Pemilik warung, Yaya Sudarma, mengakui IM memang sudah menjadi langganan di warungnya. Tapi, dia tidak mengetahui jika IM kerap membawa senjata tajam dan senjata jenis air softgun.

Termasuk membawanya saat Presiden Jokowi akan mendarat di Bandara Cakrabuana. “Apalagi bawa bom molotov, saya gak tahu,” ujar Yaya Sudarma. (azs/arn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Danlantamal I Tinjau Latihan Menembak Ketangkasan Prajurit


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler