Terowongan Nur Mentaya jadi Ikon Baru Kota Sampit, Halikinnor: Peluang Ekonomi Bagi Masyarakat

Minggu, 11 Desember 2022 – 11:18 WIB
Ratusan warga turut menyaksikan peresmian Terowongan Nur Mentaya oleh Bupati Halikinnor bersama pejabat lainnya, Sabtu (10/12/2022) malam. (ANTARA/HO-Pemkab Kotim)

jpnn.com - SAMPIT - Terowongan Nur Mentaya menjadi ikon baru Kota Sampit, Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah. 

Kawasan yang diberi nama Terowongan Nur Mentaya meliputi Jalan Tjilik Riwut dari Bundaran Adipura atau Bundaran Jalan Samekto, melintasi Bundaran Tjilik Riwut hingga pintu gerbang Sampit di depan Stadion 29 November Sampit.

BACA JUGA: Kebakaran Gudang di Sampit, Warga Panik, Petugas Masih Berupaya Memadamkan Api

Sebanyak 172 lampu dipasang di sepanjang sisi kiri dan kanan jalan.

Lampu hias yang di bagian atas terdapat ornamen berbentuk ikan jelawat itu dibuat melengkung ke tengah jalan sehingga ketika lampunya dinyalakan maka dari kejauhan terlihat indah seperti sebuah terowongan cahaya.

BACA JUGA: Srikandi Ganjar Kalteng Gelar Demo Memasak Untuk Berdayakan Perempuan

Menurut Bupati Kotim Halikinnor, kehadiran Terowongan Nur Mentaya merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah (pemda) meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Dengan adanya terowongan ini kami berharap kawasan ini akan menjadi hidup. Banyaknya orang yang singgah, menjadi peluang ekonomi bagi masyarakat membuka usaha di sini," kata Halikinnor di Sampit, Minggu (11/12).

BACA JUGA: Bupati Kotim Halikinnor: Kami Masih Membutuhkan Tenaga Kontrak

Halikinnor berharap selain menjadi ikon baru kebanggaan masyarakat Sampit, Terowongan Nur Mentaya juga bisa jadi lokasi baru untuk berwisata dan bersantai.

Dengan demikian, akan berdampak terjadinya perputaran ekonomi yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dia mengatakan pemda akan terus membenahi kawasan tersebut, seperti memperbaiki jalan dan drainase agar makin bagus supaya tidak sampai ada genangan saat hujan sehingga masyarakat merasa nyaman bersantai.

"Nanti jika sudah siap, jalan ini kami tutup saat hari Minggu untuk kami jadikan kawasan car free day sehingga masyarakat bisa menikmati suasana santai, sekaligus mendukung ekonomi masyarakat," ujarnya.

Untuk menjaga agar lampu di sepanjang Terowongan Nur Mentaya tetap menyala, dia berencana membagi tanggung jawab kepada setiap organisasi perangkat daerah dalam merawat lampu-lampu hias tersebut.

Halikinnor juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama merawat Terowongan Nur Mentaya. Sangat disayangkan jika sampai ada yang merusak, lanjutnya, apalagi mencuri aset di kawasan terowongan itu. 

"Nanti kami bangun posko Satpol PP di sini untuk memudahkan petugas mengawasi kawasan Terowongan Nur Mentaya. Saya mengajak masyarakat juga membantu pemda dalam merawat dan menjaga ini," kata Halikinnor.

Sementara, sambutan luar biasa ditunjukkan masyarakat dengan diresmikannya Terowongan Nur Mentaya. Mereka merasa bangga dan berterima kasih kepada pemerintah karena kini ada ikon baru yang menjadi kebanggaan warga Sampit.

"Terlepas ada sebagian kecil yang tidak sependapat, saya rasa itu wajar. Akan tetapi, saya pribadi merasa senang dan bangga, saya tidak menyangka daerah kita juga bisa keren seperti ini," kata Dian, warga Sampit.

Warga lainnya juga berterima kasih karena kawasan yang dulunya gelap dan sepi, kini berubah gemerlap dan ramai. Ini sangat menarik bagi masyarakat lokal maupun warga luar daerah yang melintasi Terowongan Nur Mentaya yang lokasinya di jalur Trans Kalimantan Poros Selatan tersebut. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler