Terpacu Deregulasi dan Bunga Murah, Otomotif Bakal Bergairah

Senin, 22 Agustus 2016 – 10:17 WIB
Ilustrasi Foto: Jawa Pos

jpnn.com - JAKARTA - Deregulasi pemerintah dan tren penurunan suku bunga meningkatkan kepercayaan diri para pelaku industri otomotif. Mereka yakin industri otomotif akan bergairah pada semester kedua.

Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 yang berakhir Minggu kemarin (21/8) menjadi salah satu indikator utama. Ketua Penyelenggara GIIAS 2016 Rizwan Alamsjah menyatakan, gairah konsumen tampak meningkat dalam sepuluh hari penyelenggaraan GIIAS.

BACA JUGA: Komitmen Pemerintah Gunakan Keramik Dalam Negeri Rendah

Salah seorang ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) itu optimistis animo ekshibisi tersebut bisa merefleksikan situasi pasar.

’’Kalau dari sisi optimisme, kan naik ya. Ada beberapa sentimen dari pemerintah seperti bunga turun, deregulasi beberapa hal, dan tax amnesty. Semua tunjukkan sinyal positif,’’ katanya.     

BACA JUGA: Persewaan Menara Telekomunikasi Diyakini Tumbuh 9 Persen

Rizwan optimistis pasar otomotif nasional lebih baik lagi pada semester kedua 2016. Selama Januari–Juli tahun ini, penjualan mobil mencapai 594.514 unit atau tumbuh 2,3 persen dari periode yang sama tahun lalu, yakni 581.106 unit. Gaikindo menargetkan angka penjualan 1,050 juta unit sepanjang tahun ini. 

Di ajang GIIAS 2016, penjualan kendaraan mencapai 15.911 unit dengan nilai transaksi Rp 4,7 triliun hingga Sabtu (20/08).

BACA JUGA: Realisasi Dana Repatriasi Belum Sampai 1 Persen

’’Sebenarnya itu data hingga kemarin siang (Sabtu, Red) yang dicatat para peserta dan dilaporkan kepada kami,’’ ungkapnya kepada Jawa Pos kemarin (21/8).

Masih ada peluang tambahan jumlah dan nilai transaksi pada sisa waktu sore dan malam pada Sabtu (20/8) serta pada hari pamungkas, yaitu kemarin (21/08). ’’Besok (hari ini, Red) baru ada data yang sebenarnya. Nanti dilihat berapa akhirnya,’’ ucapnya.      

Angka penjualan yang sudah tercatat merupakan laporan 25 agen pemegang merek (APM) partisipan. Padahal, secara total, ada 31 partisipan dalam GIIAS 2016. Itu belum termasuk partisipan lain seperti aksesori, peralatan bengkel, dan penunjang otomotif yang lain.

Namun, berdasar angka yang sudah bisa dilaporkan, Rizwan mengakui, nilai dan jumlahnya masih lebih kecil daripada 2015. Pada tahun lalu, kendaraan terjual 19.380 unit atau senilai Rp 5,7 triliun.

Meski begitu, total pengunjung bisa diyakini melampaui pencapaian tahun lalu. Hingga Sabtu atau setara sembilan hari penyelenggaraan, jumlah pengunjung menembus 400 ribu orang.

Sebaliknya, pada 2015, angka 400 ribu pengunjung tercapai pada hari terakhir. ’’Ya memang bisa saja lebih dari 400 ribu kalau diasumsikan ada tambahan 40 ribu pengunjung lagi (rata-rata harian, Red) hari ini (kemarin, Red),’’ ujar Rizwan.

Dia menegaskan, transaksi jual beli, terutama produk mobil, secara utuh merupakan sebuah konsekuensi penyelenggaraan sebuah pameran yang besar. ’’Tujuan GIIAS tidak menjual. International show tidak menjual. Tapi, kalau ada penjualan, itu efek saja,’’ tuturnya.

Tujuan utama ajang sejenis, termasuk GIIAS, lanjut Rizwan, menyampaikan perkembangan inovasi dan keunggulan produk masing-masing merek dan industri secara umum. Industri otomotif Indonesia memiliki masa depan dengan etalase di ajang tersebut.

Direktur Marketing PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Donny Saputra menuturkan, pasar mobil nasional berpotensi meningkat pada semester kedua ini.

’’Indikator utamanya, ekonomi membaik dan banyak produk baru yang diluncurkan melalui GIIAS ini dan pascanya,’’ katanya saat ditemui di booth Suzuki di GIIAS, ICE BSD, Tangerang, Jumat (19/8).

Donny mengungkapkan, mobil baru bisa turut mendorong pertumbuhan pasar karena sesuai dengan kebutuhan masyarakat, menarik minat tambahan, dan beberapa jenis mobil baru bahkan membuka segmen pasar yang baru.

PT Astra Daihatsu Motor (ADM) misalnya, yang mencatatkan angka pesanan (surat pemesanan kendaraan/SPK) Daihatsu Sigra yang merupakan produk terbarunya di LCGC 7 seater sebanyak 491 unit di ajang GIIAS hingga Minggu siang (21/8) atau 51,79 persen dari total SPK ADM, yakni 948 unit.

Saudara kembarnya, Toyota Cayla, lebih laris lagi. PT Toyota Astra Motor (TAM) melaporkan, hingga Jumat (19/8) saja, pesanan SPK Cayla menjadi yang tertinggi, yaitu 1.771 unit melebihi SPK Avanza (1.702 unit) dan Sienta (713 unit). Total SPK di booth Toyota mencapai 6.629 unit hingga Minggu (21/8). (gen/c5/sof/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dibayangi Wacana Kenaikan Harga, Saham Rokok Tetap Seksi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler