Terpaksa Sejumlah TPS Harus Dipindahkan

Rabu, 15 Februari 2017 – 07:56 WIB
KPPS di TPS 1 Desa Puncak Mandiri, Kecamatan Sumalata, Kabupaten Gorontalo Utara terpaksa membangun lagi TPS di dekat kantor desa setempat kendati lahanya kecil dan tidak sesuai standar lokasi TPS, karena pada lokasi awal TPS terendam banjir. Foto: KPU for Gorontalo Post

jpnn.com - jpnn.com - Sehari jelang hari pencoblosan pilgub Gorontalo, sejumlah warga di beberapa wilayah di Kabupaten Gorut direpotkan dengan pemindahan lokasi tempat pemungutan suara (TPS). Pasalnya TPS yang sudah dibangun telah direndam banjir.

Seperti yang terjadi, di Desa Mokonow dan Desa Tudi Kecamatan Kwandang. Banjir yang disebabkan meluapnya anak sungai membuat pemukiman warga tergenang.

BACA JUGA: Cagub Ini Nyoblos di TPS 028

Bukan itu saja, TPS yang sudah dibangun petugas di Lapangan Desa Mokonow, terpaksa harus dipindahkan akibat banjir yang perlahan terus naik.

Warga terpaksa mengangkat tenda TPS untuk dipindahkan ke tempat dataran tinggi. Begitu pula yang terjadi di Desa Dunu. Lokasi TPS di wilayah itu harus dipindahkan karena banjir.

BACA JUGA: Hari Pembuktian, Bisakah Kalahkan Jokowi?

“Terpaksa TPS dipindahkan ke tempat yang aman, agar proses pemungutan suara berjalan baik,” terang Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gorut, Sophian Rahmola.

Kondisi yang cukup parah terjadi di Desa Hutokalo Kecamatan Sumalata. TPS 2 yang terdapat di Dusun Lomuli terendam air, akibat banjir setinggi kurang lebih 80 CM yang disebabkan meluapnya sungai yang ada di desa tersebut.

BACA JUGA: Yakin Jagonya PDIP Ini Raup 50 Persen Suara

TPS terpaksa dipindah ke lokasi yang lebih aman. Mengingat hujan masih mengguyur deras kawasan tersebut hingga tadi malam. Selain TPS, banjir juga merendam 35 rumah warga.

Di TPS 1 Desa Puncak Mandiri Kecamatan Sumalata juga mengalami kejadian serupa, sehingga petugas terpaksa harus mencari lokasi alternatif untuk dijadikan lokasi TPS.

Di Desa Deme 1 Kecamatan Sumalata juga mengalami kendala akibat angin kencang yang disertai hujan sore kemarin. Empat kali tenda TPS rubuh akibat dihantam angin kencang.

Distribusi logistik Pilgub di wilayah Gorut sudah tuntas, termasuk di wilayah-wilayah pelosok dan kepulauan meski petugas harus bersusah payah menempuh akses yang sulit.

Seperti di Desa Dudepo, petugas harus menempuh perjalanan laut dari Pelabuhan Anggrek selama lebih 20 menit, kemudian melakukan perjalanan kaki untuk mengantar logistik di beberapa dusun yang jauh dari pelabuhan Desa Dudepo.

“Alhamdulillah untuk distribusi logistik sudah tuntas, termasuk wilayah-wilayah yang sulit terjangkau,” kata Sophian, seraya berharap pelaksanaan pemungutan suara dapat berjalan lancar, sebagaimana yang diharapkan.

Hingga tadi malam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Taruna Siaga Bencana serta instansi lainnya terus melakukan pemantauan terhadap kondisi banjir serta mengkoordinasikan kondisi di lapangan.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gorut, Nurdin Humolungo kepada Gorontalo Post (Jawa Pos Group) mengatakan, untuk warga yang terkena dampak banjir, pihaknya langsung menyalurkan bantuan utamanya makanan siap saji.

Begitu pula dikatakan Penasehat TAGANA Gorut Rizan Demanto. Menurutnya pihaknya bersama instansi terkait terus melakukan pemantauan terhadap potensi bencana banjir mengingat cuaca hingga tadi malam masih tidak bersahabat. (idm)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tuding Ada Upaya Penghasutan Melalui Pemberitaan


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler