Terpengaruh Ekonomi AS, Kurs Rupiah Hari Ini Meroket

Senin, 09 Januari 2023 – 11:01 WIB
Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan menguat 58 poin atau 0,37 persen ke posisi Rp 15.575 per USD. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan menguat 58 poin atau 0,37 persen ke posisi Rp 15.575 per USD.

Penguatan mata uang Garuda terjadi seiring data ekonomi Amerika Serikat yang tidak sebaik perkiraan.

BACA JUGA: Rupiah Hari Ini Melemah Lagi, Ada Kaitannya dengan Kebijakan China

Rupiah hari ini naik dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.633 per USD.

"Rupiah menguat terhadap USD hari ini karena data-data ekonomi AS yang dirilis hari Jumat kemarin tidak sebaik yang diperkirakan pasar," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra di Jakarta, Senin (9/1).

BACA JUGA: Gibran ke UEA, Hasilnya Ratusan Miliar Rupiah, Alhamdulillah

Data pertumbuhan upah per jam Desember (average hourly earnings) yang merupakan salah satu indikator inflasi menunjukkan pertumbuhan 0,3 persen, lebih rendah dibandingkan ekspektasi dan juga bulan sebelumnya 0,4 persen.

Data survei aktivitas sektor jasa Desember 2022 juga terlihat mengalami kontraksi atau penurunan. The Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan PMI non manufaktur AS turun menjadi 49,6 pada bulan lalu dari 56,5 pada November.

BACA JUGA: Agus Fatoni Sebut Penggunaan SIPD Bisa Hemat Anggaran Triliunan Rupiah

Itu adalah pertama kalinya sejak Mei 2020 PMI jasa turun di bawah ambang batas 50, yang menunjukkan kontraksi di sektor yang menyumbang lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi AS.

"Data ekonomi yang tidak terlalu bagus ini bisa memaksa bank sentral AS untuk memperlambat kenaikan suku bunga acuannya dan ini mendorong pelemahan dolar AS," ujar Ariston.

Departemen Perdagangan juga mengatakan pada Jumat (6/1) bahwa pesanan pabrik jatuh 1,8 persen pada November, setelah naik 0,4 persen pada Oktober.

Presiden Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic mengatakan pada akhir pekan lalu data ekonomi tersebut adalah tanda lain bahwa ekonomi secara bertahap melambat.

Jika hal itu terus berlanjut, The Fed dapat memperlambat kenaikan suku bunga menjadi hanya 25 basis poin pada pertemuan kebijakan berikutnya.

Presiden Fed Richmond Thomas Barkin juga mengatakan langkah bank sentral AS untuk menurunkan kenaikan suku bunga akan membantu membatasi kerusakan ekonomi.

The Fed menaikkan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan Desember, setelah membuat empat kenaikan 75 basis poin berturut-turut.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini berpotensi menguat ke arah Rp 15.550 per USD dengan potensi resisten Rp 15.630 per USD. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Rupiah hari ini   rupiah   Ekonomi   The Fed   USD  

Terpopuler