Terpidana Mati Ini Setuju Donorkan Ginjal Kepada Murjilah

Kamis, 16 April 2015 – 05:45 WIB
Terpidana Mati Ini Setuju Donorkan Ginjal Kepada Murjilah

jpnn.com - BANDARLAMPUNG – Murjilah (44), warga Dusun Kalup, Kampung Negeribatin, Kecamatan Blambanganumpu, Waykanan, sudah empat bulan divonis menderita gagal ginjal. Kini ia dirawat di ruang Kenanga II B Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi. Abdul Moeloek (RSUDAM) sejak Selasa (7/4).

Namun siapa sangka, keluarga Murjilah yang berada di Cilacap, Alan Suratman, berinisiatif memohon derma dari terpidana mati kasus narkoba dari Nigeria Raheem Agbaje Salami untuk mendonorkan ginjalnya pada Murjilah.

BACA JUGA: Sejumlah Jalan Tertutup Longsor, BPBD Kerepotan

’’Alan ini adik kandung istri saya. Dia yang langsung bertemu keluarga Raheem, kemudian membuat surat permohonan ke Presiden Jokowi dan menteri kesehatan untuk meminta bantuan mendapatkan transplantasi ginjal dari Raheem,” ujar Tumijo (46), suami Murjilah.

Tumijo melanjutkan, Alan yang sudah melakukan pertemuan dengan keluarga Raheem mendapatkan respons positif. Raheem sudah menyetujui akan mendonorkan ginjalnya kepada Murjilah.

BACA JUGA: Harga Kopi Naik, Pemilik Pabrik Mengeluh

Dia menuturkan, istrinya sudah lama mengeluhkan sakit di bagian perutnya sejak dua tahun lalu. Kemudian ia melakukan berobat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Blambanganumpu. 

”Kemarin ini sebenarnya tidak ingin dirawat. Hanya hemodialisa (cuci darah) saja. Namun HB istri saya turun hingga 6,1,” katanya.
Jika memang nanti istrinya yang mendapatkan ginjal Raheem, ia berharap pemerintah juga membantu pada segi biaya operasi. 

BACA JUGA: 10 Hektar Ladang Ganja di Lereng Gunung

”Operasinya di Rumah Sakit Cipto Jakarta, biayanya mencapai Rp150 juta. Saya mohon bantuan juga untuk operasinya, kami ini memang ditanggung pemerintah biaya berobatnya yaitu melalui Jamkesmas. Namun untuk transportasi dan konsumsi, sangat besar,” kata Tumijo tadi malam.

Seandainya Murjilah tidak mendapatkan ginjal tersebut, Tumijo juga legawa. Namun, Tumijo berharap pemerintah juga tetap memberikan bantuan kepada keluarganya. 

”Utang saya sudah mencapai Rp20 Juta. Belum termasuk transportasi dan biaya makan. Kendaraan dan segalanya sudah saya jual demi istri saya. Mudah-mudahan cepat sembuh dan mendapat bantuan pemerintah,” harapnya.(cya/p6/c1/ray/whk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 14 Hari Menghilang, Pendaki Sindoro Ditemukan jadi Mayat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler