Terpilih Lagi, Blatter Janjikan Perubahan

Kamis, 02 Juni 2011 – 15:15 WIB
ZURICH - Suka tidak suka, dunia sepak bola harus menerima kembali Sepp Blatter sebagai pemimpin otoritas tertinggi olahraga lapangan hijau itu atau FIFABlatter memang tidak tersaingi setelah menjadi satu-satunya calon tunggal dalam pemilihan presiden (pilpres) FIFA yang berakhir dini hari tadi WIB (2/6).

Blatter memang menunjukkan apabila dirinya masih menjadi pilihan mayoritas negara anggota FIFA

BACA JUGA: Ferdinand-Capello Akur Lagi

Yakni, dukungan untuk tetap melanjutkan pilpres dan menolak tuntutan yang diajukan FA (Asosiasi Sepak Bola Inggris)
Dari 208 negara anggota, 172 di antaranya mendukung agar pilpres tetap diteruskan dan hanya 17 negara yang setuju ditunda.

"Kapal FIFA tengah diguncang gelombang air laut yang besar, tapi kapal harus kembali ke posisi semula dan saya adalah kapten dari kapal itu," ungkap Blatter di awal pembukaan pilpres.

Pernyataan itu memang menunjukkan betapa arogannya Blatter

BACA JUGA: GU Terancam Krisis Finansial

Tapi, pernyataan itu tak pelak jurus ampuh Blatter untuk tetap mendapatkan dukungan dari negara anggota sekaligus pemilik suara dalam pilpres
Pria asal Swiss itu juga mengeluarkan jurus lainnya yang membius negara anggota.

Yakni, pernyataannya yang akan memberikan kekuasaan lebih besar kepada negara anggota dalam menentukan berbagai persoalan penting di tubuh organisasi

BACA JUGA: Kontrak Setahun Lagi untuk Owen

Blatter bahkan mengatakan siap melalukan perubahan secara radikal dalam periode keempat kepemimpinannya di FIFA.

"Reformasi akan dilakukan dan tidak hanya sekadar sebagai pemanis, melainkan tertuang dalam keputusan," jelasnya.

Terkait kasus suap yang diklaim sudah mengakar di tubuh FIFA, Blatter juga berjanji akan melawannya tanpa pandang buluZero tolerance akan berlaku untuk semua orangIni adalah sebuah wasiat yang harus saya penuhi," jelasnya.

Kendati berkoar melakukan perubahan radikal, Blatter memilih mengindahkan saran dari Presiden IOC (Komite Olimpiade Internasional) Jacques Rogge yang mengatakan FIFA seharusnya meniru langkah organisasinya terkait kasus Salt Lake City sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2022.

Dalam kasus itu, Rogge memecat sepuluh pejabat teras IOC karena menerima suap agar memilih Salt Lake City sebagai tuan rumah"Kami telah membuat kesalahan, tapi kami yang akan membuat kesimpulan sendiri," tandasnya.

Blatter juga berharap dalam kepengurusannya nanti, FIFA akan kembali merangkul para sponsorSejak kepemimpinan Blatter dimulai pada 1998, FIFA telah menjadi badan olahraga dunia paling kaya di dunia dengan dana cadangan lebih dari USD 1 miliar (sekitar Rp 10 triliun)(dns)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Persibo Libur Tiga Pekan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler