jpnn.com, BULELENG - Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional Tingkat Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan mulai digelar Senin (10/4) kemarin. Papan bertulisan harap tenang saat sedang berlangsung ujian nasional terpajang di depan sekolah.
Namun ada pemandangan yang berbeda di SMK Negeri 3 Singaraja. Nampak petugas keamanan dari pihak kepolisian berjaga-jaga saat UNBK berlangsung. Kehadiran pihak kepolisian di SMK Negeri Tiga Singaraja bertujuan untuk mengantar dan menjaga salah satu siswa yang berstatus tersangka dalam kasus pencurian dengan pemberatan di sebuah toko elektronik yang terjadi di wilayah Desa Sulanyah, Kecamatan Seririt.
BACA JUGA: Siswi Pengunggah Kebocoran USBN Akhirnya...
Seperti dilaporkan Bali Express (Jawa Pos Group), Gede S, 18, terbukti telah melakukan pencurian bersama tiga orang rekannya.
Gede S ditangkap pada Selasa (4/4) saat akan menjual barang hasil curiannya. Pihak sekolah berkerja sama dengan orang tua siswa sepakat untuk memohonkan hak belajar kepada pihak kepolisian agar Gede S tetap dapat mengikuti UNBK di SMK Negeri 3 Singaraja, serta berkoordinasi dengan UPT Disdikpora Bali di Kabupaten Buleleng. Pihak Kepolisian pun akhirnya memberikan izin keluar tahanan kepada Gede S untuk mengikuti ujian.
BACA JUGA: Pelaku hanya Butuh Dua Menit Melakukannya
Kepala SMKN 3 Singaraja, I Nyoman Suastika, mengatakan sebanyak 719 siswa dari 10 jurusan mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Dari jumlah tersebut, diakui satu orang peserta masih menjalani proses hukum di Kepolisian lantaran terlibat aksi kriminal beberapa waktu lalu.
"Betul ada siswa kami yang tersandung masalah hukum. Tapi kami bersama orang tuanya telah memohonkan hak belajar kepada pihak kepolisian agar tetap bisa mengikui UNBK,” jelasnya.
BACA JUGA: Ya Ampun, 33 Komputer Dijarah Beberapa Jam Jelang UNBK
Saat mengikuti UNBK Gede S didampingi oleh sang ayah dan dua orang anggota polisi dari Polsek Seririt. Setelah waktu ujian usai, Gede S langsung digiring petugas untuk masuk mobil dan diantar kembali menuju Polsek Seririt dengan menggunakan kendaraan minibus warna hitam.
Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Ujian Nasional Tingkat SMA dan SMK tahun ini diikuti 65 sekolah dengan jumlah siswa 8.467 orang. Khusus UNBK diikuti 10 SMA/MA dengan peserta sebanyak 1.388 orang dan 22 SMK dengan 2.932 peserta.
Sedangkan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil dilaksanakan oleh 29 SMA/MA dengan total peserta 3.582 orang dan 4 SMK dengan total 565 peserta.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala UPT Disdikpora Bali di Kabupaten Buleleng, I Made Suarja menyebutkan berdasarkan laporan yang diterima, siswa yang tidak mengikuti ujian hari pertama ini hanya 1 orang, yakni di SMKN 3 Singaraja akibat sakit.
"Secara umum pelaksanaan UNBK di Buleleng pada hari pertama berjalan lancar hingga gelombang dua juga sudah aman tidak ada kendala" pungkasnya.(dik)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komnas PA Desak Polisi Hukum Berat Hermawan
Redaktur & Reporter : Friederich