jpnn.com - SUKABUMI -- Akibat luapan emosi yang memuncak, beberapa orang tua korban sempat melayangkan bogem mentah kepada tersangka pencabulan AS alias EM (24) saat digelandang pihak penyidik ke ruang tahanan Mapolres Sukabumi Kota, kemarin (3/5).
Tak ayal lingkungan Polres Sukabumi Kota yang kondusif dari pagi hingga sore itu mendadak gaduh dengan teriakan dan pengejaran orang tua korban terhadap tersangka.
BACA JUGA: Si Janda Muda Bakal Dihukum Cambuk
Bahkan salah seorang sempat mencaci maki tersangka hingga masuk ke ruangan tahanan.
"Kalau kamu bebas tidak akan kami lepaskan," lantang pria berjanggut yang tidak mau disebutkan namanya itu.
BACA JUGA: Tiga Santri Dipalak Pengamen Cilik
Salah seorang ketua RW setempat, AM menuturkan, kejadian yang dilakukan warganya ini memang bisa dimaklumi.
"Hal ini kita rasakan jika menimpa pada anak kita," kata AM yang juga anaknya menjadi korban AS. AM yang juga terpancing emosinya itu menegaskan, pelaku hendaknya dituntut bebas dan biar masyarakat yang memberikan hukuman. " Yang seperti itu tidak pantas hidup sebab akan menular ke yang lain," uangkap AM dengan nada emosi.
BACA JUGA: Spesialis Curanmor Diringkus di Bekasi
Sementara itu, Wakil Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi langsung melakukan kunjungan kepada para korban yang tengah di periksa di Mapolres Sukabumi Kota. Dikatakan Fahmi dirinya merasa terpukul dengan kejadian yang menimpan puluhan warganya ini.
Diakui Fahmi, Pemda sendiri kini tengah melakukan koordinasi dengan beberapa instansi dan kelompok untuk menangani permasalahan tersebut. " Kita sudah bentuk tim yang dikoordinasikan oleh P2TP2A," akunya.
Selain itu, Fahmi meminta para orang tua korban atau korban sendiri untuk melaporkan jika pernah menajdi korban sodomi. Disinggung terkait sekolah para korban yang disinyalir merupakan satu sekolah yang sama, Fahmi sendiri memerintintahkan bawahannya agar sekolah para korban menjadi perhatian khusus.
Hal ini untuk mengantisipasi adanya ejekan dari teman korban yang membuat sisi kejiwaan para korban terganggu. " ini juga jadi PR kami yang harus diselesaikan. Kami akan meningkatkan kembali pendidikan seks," ujar Fahmi yang pernah menjadi seorang guru ini.
Sekretaris Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Sukabumi, Joko Kristiyanto mengatakan, kejadian luar biasa ini harus segera ditangani dan pihaknya akan melakukan langkah-langkah sesuai arahan dari pimpinan daerah serta melakukan koordinasi dengan pihak kementerian sosial.
"Selain kita bergerak, kita juga butuh support keluarga untuk mengembalikan mental anak," kata Joko.
Kapolres Sukabumi Kota, Hari Santoso menambahkan, dalam kasus ini dimungkinkan ada tersangka lain yang tidak ada keterlibatannya dengan tersangka AS. Pasalnya ada beberapa anak mengaku pernah disodomi namun bukan oleh AS, melainkan oleh pelaku lain yang saat ini dalam pengejaran pihak kepolisian.
Kami meminta untuk Pemda agar mingkatkan kegaiatan keagamaan baik di sekolah maupun di masyarakat, agar terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan," pungkasnya. (Why)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berawal dari SMS, Siswi SMP Diperkosa di Jalan Pinggir Cinta
Redaktur : Tim Redaksi