Tersangka Utama Pembacok Pelajar di Pomad Ditangkap, Ternyata Sempat Berpindah Dua Kali

Jumat, 12 Mei 2023 – 20:25 WIB
Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso saat merangkul ayah angkat Arya Saputra, yakni Rujai usai jumpa pers ungkap kasus pembacokan anaknya di Mapolresta Bogor Kota, Jumat (12/5/2023) sore. Foto: ANTARA/Linna Susanti

jpnn.com, KOTA BOGOR - Tersangka utama pembacokan yang menewaskan siswa kelas X SMK Bina Warga Arya Saputra di Simpang Pomad, Jalan Raya Jakarta-Bogor telah ditangkap polisi.

Polresta Bogor Kota, Jawa Barat, mengungkapkan tersangka bernama ASR alias Tukul sempat berpindah dua kali selama dua bulan pelariannya.

BACA JUGA: 2 Bulan Buron, Pembacok Pelajar di Pomad Bogor Ditangkap di Yogyakarta

Kapolresta Bogor Kota Komisaris Besar Polisi Bismo Teguh Prakoso saat ungkap kasus tersebut di Mapolresta Bogor Kota, Jumat sore, mengatakan ASR merasa ketakutan setelah melihat kejadian tersebut viral dan ditangani pihak kepolisian sehingga sehari setelah kejadian pembacokan langsung melarikan diri.

"Pelaku inj ke Cianjur, bertemu dukun berharap tidak bisa ketangkap. Kemudian lanjut ke Terminal Kampung Rambutan Jakarta menuju Yogyakarta," kata Kombes Bismo.

BACA JUGA: Diburu Banyak Polisi, Pelajar Pembacok Siswa di Pomad Bogor Belum Tertangkap

Ia menuturkan bahwa ASR menganggap Yogyakarta adalah daerah dengan biaya hidup yang murah sehingga dia pergi ke daerah itu selama dua bulan ini. 

ASR berbekal uang iuran pembuatan jaket teman-temannya sebesar Rp1 juta yang dia bawa untuk biaya selama di Yogya. Dia membawa kabur uang itu untuk bertahap hidup.

BACA JUGA: Siswa SMK Pembacok Pelajar di Pomad Bogor Berpindah-pindah Tempat

Sesampainya di Yogyakarta, ASR tidur berpindah-pindah di terminal, kemudian jadi pengamen. Saat ditangkap polisi di wilayah Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Kamis (11/5) siang, ASR sedang mulai bekerja di sebuah warung mie.

ASR dibekuk polisi ketika melayani pelanggan di warung tempatnya bekerja tanpa perlawanan.

Selama pelariannya, kata Kombes Bismo, keluarga ASR tidak mengetahui lokasi keberadaan anaknya dan tidak berkomunikasi sama sekali setelah kejadian pembacokan tersebut.

ASR menjadi pelaku utama pembacokan terhadap Arya Saputra karena temannya MA dan SA merasa tertantang oleh kelompok A yang mengunggah foto di beranda akun media sosial kelompok teman-teman ASR.

Mereka bertiga merupakan sekawan yang membacok AS di kawasan lampu lalu lintas perempatan Simpang Pomad, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, pada Jumat, 10 Maret 2023, pukul 9.30 WIB.

Ketiganya menggunakan sepeda motor dari arah Cibinong dan langsung menyabetkan pedang panjang ke arah AS yang berada di median jalan sedang berjalan dengan teman-temannya hendak menyeberang.

Arya Saputra menjadi korban salah sasaran karena target ASR dan teman-temannya adalah A yang menantang mereka melalui akun media sosial Instagram, namun saat itu A tidak ada di lokasi.

"Jadi, awalnya dia diajak karena ada tantangan A alias Ambon, bukan nama suku tapi sebutan saja, karena mem-posting foto di media sosial kelompok dari temannya," jelas Kombes Bismo.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler